Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga, Lisye Octaviana menjelaskan salah satu faktor yang jadi perhatian dalam pembayaran di gerbang tol adalah kecepatan waktu. Dengan e-Tol saat ini, standarnya adalah di 3-5 detik.
"Jadi kalau ditanya apakah Badan Usaha Jalan Tol ada yang menggunakan QRIS, saat ini itu belum ada karena mengikuti karakteristik dari pengguna jalan tolnya, infrastrukturnya itu dirasa masih memadai dari metode yang ada saat ini," kata Lisye saat media gathering di Jakarta, Selasa (2/4).
Menurutnya bila QRIS diaplikasikan di gerbang tol, akan butuh waktu panjang termasuk perlu ada proses verifikasi dari regulator terkait seperti Bank Indonesia dan OJK.
Sementara, Ketua Gugus Tugas Lebaran Astra Infra Group, Rinaldi mengatakan memang saat ini belum ada BUJT yang bisa melayani transaksi di gerbang tol menggunakan QRIS. Tapi bukan berarti BUJT tidak mendukung digitalisasi tol.
ADVERTISEMENT
"Tapi saat ini infrastruktur untuk QRIS belum ada, seperti yang kita tahu untuk kartu elektronik saja roadmap-nya cukup panjang, bukan 1-2 tahun," kata dia.
"Sampai saat ini kita tidak mempersiapkan infrastrktur itu. Jadi kita tetap masih fokus dengan uang elektronik yang dikeluarkan oleh bank," pungkasnya.