Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Belanja Suku Cadang Dalam Negeri SIG Capai Rp 397 M per Juli 2023
29 Agustus 2023 15:09 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan bahwa penggunaan suku cadang dalam negeri dilakukan dengan mengoptimalkan produk berbasis UMKM binaan. Melalui serangkaian uji coba, UMKM tersebut memproduksi alat ukur tekanan (pressure gauge) yang memenuhi standar industri hingga siap digunakan di pabrik-pabrik SIG untuk substitusi produk impor.
“Proses pembinaan yang dilakukan oleh SIG terhadap UMKM binaan yang memproduksi suku cadang dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu edukasi spesifikasi produk, uji coba sampel produk, dan tes performa langsung di pabrik SIG. Jika hasilnya sesuai dengan kebutuhan dan standar yang dipakai, SIG akan membeli suku cadang yang telah lolos uji coba tersebut,” kata Vita dalam keterangannya, Selasa (29/8).
Selain telah memenuhi standar kualitas Pabrik SIG, pressure gauge buatan UMKM bernama PT 3S International ini telah berstandar internasional BS EN 837-1, yang merupakan standar penetapan spesifikasi Bourdon Pressure Gauge. SIG juga mendorong PT 3S International untuk memasarkan produk pressure gauge buatannya tersebut di platform market place yakni PaDi UMKM agar dapat digunakan oleh perusahaan lainnya.
ADVERTISEMENT
PT 3S International yang masuk dalam kelompok UMKM binaan SIG, merupakan perusahaan dalam negeri tersertifikasi ISO 9001:2015 yang berfokus pada produk instrumen alat pengukur tekanan dan suhu, seperti pressure gauge, bimetal thermometer, thermowell, dan thermocouple.
Direktur PT 3S International, Winto, mengatakan produk perseroan telah diuji dan dikalibrasi untuk memastikan keandalan. Selain itu, produk PT 3S International juga mudah untuk diinstalasi, serta mengutamakan kesehatan dan keselamatan pengguna.
“Kami berharap SIG dan industri dalam negeri lainnya terus menggunakan produk dalam negeri, dan kami selaku manufaktur dapat diberi kesempatan untuk mendukung kebutuhan sparepart yang dibutuhkan,” pungkasnya.