Berawal Hobi, Warga Banyuwangi Ini Hasilkan Ratusan Juta dari Kerajinan Makrame

14 September 2024 21:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat mengunjungi usaha home industry produk makrame salah seorang warganya, Karlita. Foto: dok. Pemkab Banyuwangi
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat mengunjungi usaha home industry produk makrame salah seorang warganya, Karlita. Foto: dok. Pemkab Banyuwangi
Ibu rumah tangga asal Bangorejo, Banyuwangi, Karlita (28), tak menyangka dari hobi kerajinan tangan mampu mendatangkan omzet ratusan juta tiap bulan. Tiap hari berkat produk makrame buatannya dia meraup omzet Rp 10 hingga 20 juta dari e-commerce.
Produk makrame buatannya "Karlita Macrame" kini sudah tersebar ke seluruh Indonesia. Bahkan juga diminati mancanegara seperti Singapura dan Malaysia.
"Saya memang suka buat handicraft. Berbekal tutorial YouTube saya buat makrame untuk aksesoris di rumah. Dilihat suami ternyata katanya bagus, dan coba upload di e-commerce ternyata banyak yang suka," kata Karlita.
Bersama Hasyim (32) sang suami, kini ia memiliki lebih dari 50 pegawai yang mayoritas anak muda. Produk Karlita Macrame bermacam rupa, mulai dari rak dinding multifungsi, gantungan baju dan kerudung, dream catcher, sarung bantal, dan banyak lainnya.
Karlita merintis usahanya sejak 2019. Setiap harinya setidaknya ada 400-500 pesanan yang dikirim ke berbagai daerah se-Indonesia.
"Apalagi saat musim promo, kita malah kewalahan karena terlalu banyak pesanan," jelas Karlita
Hasyim juga tidak tinggal diam. Dia membuat usaha dekorasi wedding yang tak kalah ramai. Setiap harinya Ia bisa membuat 200-300 produk dekorasi yang juga dijual di e-commerce.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani yang sempat mengunjungi usaha mereka, mengapresiasi home industri milik pasangan muda ini. Menurutnya, usaha Karlita bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di Banyuwangi.
"Mereka merupakan cerita sukses, bagaimana hobi dan memanfaatkan teknologi digital, bisa menjadi ladang ekonomi. Dan yang terpenting lagi membawa berkah bagi masyarakat sekitar, karena banyak melibatkan warga sekitar untuk bekerja di sana," kata Ipuk.
Ipuk menjelaskan, Pemkab Banyuwangi terus mendorong tumbuhnya jiwa entrepreneur pada anak muda. Pemkab memiliki program inkubasi wirausaha anak-anak muda melalui Jagoan Banyuwangi. Jagoan Banyuwangi terdiri dari Jagoan Tani yakni inkubasi untuk subsektor pertanian serta Jagoan Digital (sub sektor TIK) dan Jagoan Bisnis untuk sub sektor lainnya.
"Mbak Karlita dan Mas Hasyim merupakan contoh bagaimana jika kita kreatif dan mau mengembangkan diri bisa eksis seperti ini," kata Ipuk.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio