Berbalik dari Laba, Bukalapak (BUKA) Rugi Bersih Rp 1,38 Triliun Sepanjang 2023

23 Maret 2024 11:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Teddy Oetomo di Halal Bi Halal Bukalapak dan Media, Kamis (4/5/2023). Foto: Dok. Bukalapak
zoom-in-whitePerbesar
Presiden PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Teddy Oetomo di Halal Bi Halal Bukalapak dan Media, Kamis (4/5/2023). Foto: Dok. Bukalapak
ADVERTISEMENT
Emiten teknologi, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencetak rugi bersih senilai Rp 1,36 triliun pada 2023. Nilai tersebut berbalik dari laba bersih senilai Rp 1,98 triliun pada 2022.
ADVERTISEMENT
Presiden Bukalapak, Teddy Oetomo, mengatakan kinerja di 2023 telah membawa perusahaan mencatatkan EBITDA yang disesuaikan, yang mendekati target titik positif pada kuartal keempat 2023. EBITDA yang disesuaikan tercatat senilai minus Rp 475 miliar pada 2023.
“Kami semakin yakin untuk mencapai target profitabilitas secara kuartal, setelah meraih peningkatan EBITDA yang disesuaikan selama delapan kuartal berturut-turut,” kata Teddy Oetomo melalui keterangan tertulis, Sabtu (23/3).
Pendapatan perseroan tumbuh 23 persen dengan divisi marketplace memberikan pertumbuhan sebesar 47 persen sepanjang tahun 2023, didukung pertumbuhan pada divisi gaming.
Core earnings sebagai laba bersih yang tidak termasuk keuntungan/kerugian pada investasi, FX, goodwill dan non-recurring items tercatat senilai Rp 42 miliar, jauh melebihi kerugian Rp 2,3 triliun tahun lalu,” ujar Teddy.
Logo Bukalapak. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Pendapatan mitra pada kuartal keempat 2023 meningkat 14 persen yoy menjadi Rp 597 miliar, dan dalam tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023 meningkat 11 persen menjadi Rp 2,19 triliun.
ADVERTISEMENT
“Kami memiliki platform yang kuat untuk pertumbuhan dengan peluang yang ada dalam bisnis mitra, gaming, dan e-retail kami. Kami fokus untuk menangkap peluang pertumbuhan perseroan, meningkatkan keberlanjutan pendapatan kami, dan menargetkan hasil yang kuat pada tahun 2024,” terang Teddy.
Margin kontribusi Bukalapak, dihitung sebagai laba kotor setelah biaya S&M meningkat dari Rp 31 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp 532 miliar pada FY23. Margin kontribusi O2O sebagai persentase dari TPV tumbuh sebesar 29 bps dari -0,25 persen pada kuartal keempat tahun 2022 dan memberikan angka positif pertama kalinya dalam kuartal terakhir tahun 2023.
Dengan momentum ekonomi makro yang solid dan kepercayaan konsumen yang kuat, proyeksi pendapatan Bukalapak meningkat sebesar 15-20 persen menjadi minimal Rp 5,1 triliun dan EBITDA yang disesuaikan lebih tinggi dari Rp 200 miliar pada 2024.
ADVERTISEMENT