Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Rencana 500 TKA China masuk di Konawe, Sulawesi Tenggara, di awal Juli ini masih menimbulkan kontroversi di masyarakat. Banyak yang masih mempertanyakan alasan harus mendatangkan mereka daripada memanfaatkan tenaga lokal.
ADVERTISEMENT
Kabar mengenai TKA China tersebut menjadi salah satu berita terpopuler kumparanBisnis. Kabar lainnya mengenai kebijakan Presiden Jokowi menaikkan tarif BPJS dan Citilink yang tidak mau kalah dengan Lion Air memberikan layanan rapid test.
Berikut ini selengkapnya berita populer kumparanBisnis sepanjang hari Rabu (1/7):
Alasan RI Impor 500 TKA China
Sebanyak 500 TKA China akan tiba bertahap di Konawe, Sulawesi Tenggara, mulai Juli 2020. Mereka didatangkan oleh PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), perusahaan tambang Tiongkok yang menjadi pemain terbesar dalam industri nikel di Indonesia.
Sejak 2019, VDNI memang berambisi memiliki smelter terbesar di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian ESDM, VDNI punya kapasitas smelter nikel 600 ribu ton.
Indrayanto, External Affairs Manager PT VDNI, menjelaskan kedatangan mereka juga salah satu sarana alih teknologi. Menurutnya, 500 pekerja China yang datang bergelombang ke Konawe akan terlibat dalam proses instalasi tungku smelter. Setelahnya, lanjut Indrayanto, giliran tenaga kerja lokal asli Sulawesi yang akan dikirim ke Tiongkok untuk mendapat pelatihan.
ADVERTISEMENT
"Setelah mereka melihat penginstalan di sini oleh tenaga kerja kontraktor (TKA China), beberapa yang terbaik, yang berstrata minimal D1 atau D3, akan diseleksi dan disekolahkan ke Tiongkok karena teknologinya ada di China," kata Indrayanto kepada kumparan, Senin (29/6).
Pengiriman tenaga kerja Sulawesi ke Tiongkok sudah pernah dilakukan pada periode 2018-2019. Rombongan pertama itu terdiri dari 125 orang. Mereka belajar selama satu tahun di China, dan kembali ke Konawe sebagai teknisi senior.
Tarif Baru BPJS Kesehatan
Presiden Jokowi kembali menaikkan iuran BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2020. Kenaikan iuran berlaku untuk peserta mandiri atau Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU).
Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Presiden (PP) Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya beleid tersebut, peserta Kelas I yang sebelumnya membayar Rp 80.000 naik menjadi Rp 150.000, Kelas II dari Rp 51.000 menjadi Rp 100.000.
Sementara Kelas III dari Rp 25.500 jadi Rp 42.000. Walaupun untuk peserta Kelas III, pemerintah masih mensubsidi sebesar Rp 16.500 sehingga peserta tetap membayar sebesar Rp 25.500 per bulan.
Peserta kelas III baru akan membayar iuran sebesar Rp 35.000 mulai 1 Januari 2021. Pada 2021, iuran peserta kelas mandiri III sebenarnya mencapai Rp 42.000 ribu per peserta per orang. Namun, pemerintah mensubsidi Rp 7.000 per peserta per bulan.
Citilink Buat Rapid Test Gratis untuk Penumpang
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip laman resmi Citilink, anak perusahaan Garuda Indonesia, ini memberikan layanan rapid test gratis bagi penumpang yang melakukan pembelian tiket melalui website dan aplikasi mobile Citilink.
Ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi penumpang jika ingin mendapatkan layanan secara cuma-cuma tersebut. Di antaranya waktu pemesanan tiket hanya pada 1-7 Juli 2020 dengan jadwal penerbangan pada 2-31 Juli 2020.
"Pemesanan tiket pesawat Date of Issued (DOI) per tanggal 1-7 Juli 2020. Jadwal penerbangan Date of Travel (DOT) per tanggal 2-31 Juli 2020," tulis laman resmi Citilink seperti dikutip kumparan, Rabu (1/7).
Setelah melakukan pembayaran tiket, penumpang akan menerima e-tiket yang didalamnya terdapat link pendaftaran layanan dan nomor unik sebagai tanda penerimaan layanan rapid test COVID-19secara gratis.
ADVERTISEMENT