BI Catat Kredit Perbankan Tumbuh 13 Persen, Tertinggi dalam 5 Tahun

22 Mei 2024 18:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada April 2024, kredit perbankan tumbuh 13,09 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Deputi Gubernur BI, Juda Agung mengatakan pertumbuhan kredit didorong oleh pertumbuhan di banyak sektor. Antara lain, sektor industri, jasa dunia usaha, dan perdagangan, sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi.
"Pertumbuhan kredit 13,09 persen di April kemarin adalah pertumbuhan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir ini," kata Juda dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Rabu (22/5).
"Good news-nya adalah pertumbuhan broad based, baik dari sisi sektornya, sektor manufaktur, pertambangan, perdagangan, jasa dunia usaha, pengangkutan, semua mengalami peningkatan," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan tingginya permintaan kredit dipengaruhi sisi penawaran, sejalan terjaganya perbankan didukung tingginya permodalan dan berlanjutnya strategi realokasi aset ke kredit oleh perbankan. Serta diterapkannya Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) menjaga kecukupan likuiditas perbankan.
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampikan laporan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2024 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (30/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menurut Perry, pertumbuhan kredit tersebut juga ditopang pertumbuhan DPK yang terus meningkat, mencapai 8,21 persen (yoy) pada April 2024. Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja korporasi dan rumah tangga yang tetap terjaga baik.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan konsumsi kredit yang masing-masing tumbuh sebesar 15,69 persen (yoy), 13,25 persen (yoy), dan 10,34 persen (yoy).
Pembiayaan syariah juga tumbuh tinggi sebesar 14,88 persen (yoy), sedangkan kredit UMKM tumbuh sebesar 7,30 persen (yoy). Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 akan terus meningkat menuju batas atas kisaran prakiraan 10-12 persen.
"Bank Indonesia akan terus memperkuat efektivitas implementasi kebijakan akomodatif makroprudensial dan mempererat sinergi dengan Pemerintah, KSSK, perbankan, serta pelaku usaha untuk mendukung peningkatan kredit/pembiayaan bagi pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan," kata Perry.