BI: Saat Ini Pengguna QRIS Hampir 50 Juta Orang

3 Juli 2024 19:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim. Foto: Dok. Mirae Asset Sekuritas
zoom-in-whitePerbesar
Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim. Foto: Dok. Mirae Asset Sekuritas
ADVERTISEMENT
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menyebut pengguna QRIS saat ini mencapai hampir 50 juta orang. BI menargetkan pengguna QRIS mencapai 55 juta orang hingga akhir tahun 2024.
ADVERTISEMENT
“Sekarang ini sudah hampir 50 juta pengguna. Target kami di tahun ini 55 juta pengguna,” ujar Destry dalam Investor Network Summit di Hotel Mulia, Rabu (3/7).
Destry mengatakan jumlah merchant yang terhubung dengan QRIS sebanyak 32 juta. Sistem transaksi QRIS juga sudah diperluas ke negara lain seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Ada perbedaan transaksi QRIS di Indonesia dan luar negeri. Destry mencontohkan, transaksi dengan QRIS bisa dilakukan dengan seluruh bank di Indonesia.
“Yang namanya QR digunakan bank itu sama semua. adi mau BCA, Mandiri, BNI mau UOB dan sebagainya, mereka gunakan satu, QR Indonesia Standard atau QRIS,” tutur Destry.
Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim. Foto: Dok. Mirae Asset Sekuritas
“Tapi kalau di negara lain punya QR-nya sendiri. Bank ini QR sendiri, ini menjadi tantangan bank sentral di sana,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Hingga Mei 2024, BI mencatat transaksi QRIS tumbuh 213,31 persen yoy, dengan jumlah pengguna mencapai 49,76 juta dan jumlah merchant  32,25 juta.
Transaksi digital banking mencapai Rp 5.570,49 triliun atau tumbuh sebesar 10,82 persen yoy. Sedangkan transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 35,24 persen yoy sehingga mencapai Rp 92,79 triliun.
Sementara itu, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D turun sebesar 5,41 persen yoy sehingga mencapai Rp 615,18 triliun. Transaksi kartu kredit masih meningkat 6,6 persen yoy mencapai Rp 35,18 triliun.