Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bikin Peternak Lokal Rugi, China Selidiki Impor Daging Sapi Brasil-Argentina
28 Desember 2024 20:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemerintah China akan menyelidiki impor daging sapi di negaranya karena pasokan berlebih yang menyebabkan harga daging di sana berada di titik terendah dalam beberapa tahun.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Sabtu (28/12), Kementerian Pertanian China melakukan penyelidikan yang akan berfokus pada daging sapi segar, daging sapi dingin, kepala daging sapi, dan daging sapi beku yang diimpor antara 1 Januari 2019 dan 30 Juni 2024. Hal ini merupakan tindak lanjut dari permohonan Asosiasi Peternakan Hewan Tiongkok dan kelompok peternakan lainnya yang menuntut langkah tersebut.
"Sebagian besar peternakan sapi potong di China mengalami kerugian. Dampak dari impor daging sapi dalam jumlah besar tidak diragukan lagi semakin memperburuk keadaan,” tuntut pemohon tersebut.
Para pemohon tersebut juga mengungkap volume impor 2019-2024 meningkat secara tajam dan merusak industri dalam negeri China. Diketahui, impor daging China di tahun 2023 mencapai USD 14,2 miliar. Angka ini melonjak dari total impor daging sapi China di tahun 2019 yang hanya sekitar USD 8,2 miliar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemohon juga membeberkan harga daging sapi tercatat berada di angka terendah dalam lima tahun terakhir sementara harga ternak hidup berada di titik terendah dalam 10 tahun terakhir.
Saat ini, harga grosir daging sapi turun 22 persen menjadi 59,82 yuan per Kg, turun dari Desember di angka 77,18 Yuan per Kg.
Impor daging sapi di 2023 tercatat lebih tinggi 65 persen ketimbang 2019. Penyelidikan yang akan dilakukan merupakan penyelidikan ke produk yang menguasai 30,9 persen pangsa pasar di China.
Sampai November 2024, China mengimpor 2,6 juta produk daging sapi, naik dari impor di tahun 2019 yang hanya 1,66 juta ton.
"Industri ini mencerminkan bahwa impor daging sapi yang berlebihan telah menyebabkan kerusakan besar pada industri sapi potong negara saya," jelas pemohon.
ADVERTISEMENT
Nantinya, jika China mencoba untuk mengurangi impor daging sapi maka dampak buruk akan dirasakan oleh beberapa negara pemasok seperti Brasil, Argentina, dan Australia. Dari ketiga pemasok, Brasil berada di posisi pertama dengan menyumbang 42 persen dari total nilai perdagangan diikuti oleh Argentina 15 persen dan Australia 12 persen.
Untuk itu, pemerintah Brasil menyatakan akan bekerja selama beberapa bulan ke depan untuk memastikan daging sapi yang diekspor ke China merupakan pelengkap dan tidak merugikan peternak lokal di China.
"Pemerintah Brasil menegaskan kembali komitmennya untuk membela kepentingan agribisnis Brasil sambil menghormati keputusan kedaulatan mitra dagang utama kami," lanjut pernyataan pemohon.
Di China, peternak juga diminta untuk mengoptimalkan ternak sapi potong pada bulan Juni lalu.
ADVERTISEMENT