Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
BKPM: Volkswagen Kucurkan Rp 75 T, Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di RI
28 Mei 2023 13:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM ) memastikan produsen mobil asal Jerman, Volkswagen , dalam beberapa bulan ke depan akan memulai studi kelayakan untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Yang saya dapat info itu (nilai investasinya) USD 5 miliar (Rp 75 triliun/kurs Rp 15.000)," kata Ikmal saat ditemui di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Minggu (28/5).
Ikmal mengungkapkan pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik Volkswagen ditargetkan dimulai di tahun ini. Produsen mobil asal Jerman itu juga sudah menetapkan lokasi berdirinya pabrik, namun Ikmal enggan merinci.
"Mereka akan menyuplai kebutuhan baterai komponen yang ada di dunia, itu kebanggaan buat kita karena kita sudah dipercaya, yang penting stabilitas baik. Insyaallah VW bisa berjalan," ujar Ikmal.
Ikmal menuturkan nantinya pabrik yang dibangun Volkswagen tidak hanya memproduksi baterai kendaraan listrik, tetapi sekaligus mobil listriknya.
ADVERTISEMENT
Bahlil Pastikan Volkswagen Bangun Pabrik Baterai di RI
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan CEO PowerCo Frank Blome dan CPO PowerCo Jorg Teichmann, pada Minggu sore (16/4) saat kunjungannya ke Hannover, Jerman.
Pertemuan ini membahas rencana investasi Volkswagen melalui anak perusahaannya, PowerCo, untuk membangun industri baterai kendaraan listrik secara terpadu di Indonesia.
Bahlil memastikan akan mengawal rencana investasi Volkswagen ini. Rencana investasi Volkswagen di Indonesia ditargetkan untuk menyuplai produk baterai listrik kepada sejumlah merek otomotif di bawah naungan VW Group.
"VW akan bekerja sama dengan beberapa perusahaan nasional dan asing. Kami siap mengawal agar rencana investasinya segera terealisasi," ujar Bahlil.
Bagi Bahlil, rencana investasi dari Jerman ini merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia untuk menyampaikan kepada dunia bahwa Indonesia terbuka dalam menarik investasi yang tidak hanya dari benua Asia, tapi juga dari benua Eropa.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir ini sebagai bentuk investasi inklusif sekaligus dapat menganulir cara berpikir dunia internasional yang menganggap pertambangan di Indonesia tidak memperhatikan kaidah-kaidah internasional," kata Bahlil.