Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
BNI Bakal Luncurkan Super Apps Baru, Jadi Hadiah Ulang Tahun ke-78
2 Juni 2024 15:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Super Apps ini mungkin dalam waktu dekat di bulan Juli pas ulang tahun BNI kita akan launching," kata Royke dalam segmen To The Point BNI di kumparan, dikutip Minggu (2/6).
Royke menargetkan peningkatan pengguna BNI Super Apps hingga dua kali lipat dari jumlah pengguna BNI Mobile Banking. Adapun, hingga kuartal I 2024, jumlah pengguna BNI Mobile Banking mencapai 16,9 juta atau tumbuh 18,5 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Kita berharap dalam waktu dua hingga tiga tahun bisa naik dua kali lipat jumlah user BNI Super Apps," ungkapnya.
Royke menjelaskan peningkatan pengguna BNI Mobile Banking sejalan dengan naiknya jumlah transaksi. Adapun nilai transaksinya mencapai Rp 347 triliun atau tumbuh 35,9 persen yoy. Sementara jumlah transaksi tumbuh 54,9 persen yoy menjadi 318 juta.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, di kuartal I 2024 BNI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 5,33 triliun. Perolehan itu naik 2,03 persen yoy.
Pendapatan bunga bersih BNI tercatat turun 9,77 persen menjadi Rp 9,39 triliun pada kuartal I-2024. Sejalan dengan naiknya beban bunga yang pada tiga bulan pertama tahun ini membengkak 47,53 persen menjadi Rp 6,48 triliun.
Selain itu, total aset BNI tercatat turun 1,84 persen menjadi Rp 1.066 triliun hingga akhir Maret 2024. Ekuitas juga turun 3 persen menjadi Rp 149,70 triliun.
Dari sisi kualitas aset, Non-Performing Loan (Gross) tercatat turun menjadi 2 persen dari posisi periode yang sama di tahun sebelumnya yang berada di level 2,8 persen. Dari sisi fungsi intermediasi, kredit yang disalurkan tumbuh 9,6 persen yoy menjadi Rp 695,16 triliun, sejalan dengan guidance manajemen di level 9 persen hingga 11 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) meningkat 4,9 persen yoy menjadi Rp 780,23 triliun, didorong oleh peningkatan CASA sebesar 6 persen yoy menjadi Rp 543,50 triliun dan deposito 2,4 persen sebesar Rp 236,72 triliun.