BPH Migas Sebut Evaluasi Pertashop Bisa Jual Pertalite Rampung Akhir 2024

12 Desember 2024 17:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina Siapkan 4.308 Pertashop Hingga Akhir Tahun. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina Siapkan 4.308 Pertashop Hingga Akhir Tahun. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) mengungkapkan kajian tentang uji coba Pertamina Shop (Pertashop) bisa menjual BBM Pertalite, diharapkan rampung tahun ini.
ADVERTISEMENT
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, saat ini terdapat 27 Pertashop yang dibolehkan menjual Pertalite. Namun, belum ada keputusan bahwa Pertashop boleh menjual komoditas subsidi yang kuota penyalurannya terbatas karena masih dalam tahap uji coba.
"Sampai saat ini kan sudah ada uji coba atas 27 Pertashop yang boleh berjualan Pertalite. Nah ini, karena ini masih uji coba, tentu nanti hasilnya akan kita evaluasi dulu apakah nanti akan dikembangkan atau tidak," jelasnya saat BPH Migas Awards 2024, Kamis (12/12).
Evaluasi atas uji coba tersebut, kata dia, akan dilakukan di akhir tahun ini, baru kemudian keputusan apakah uji coba Pertashop menjual Pertalite akan dilanjutkan atau menjadi sebuah kebijakan baru akan ditetapkan.
"Jadi sampai dengan akhir tahun ini kita lihat seperti apa realisasinya, Nanti kita akan melakukan evaluasi dari hasil itu nanti kita akan putuskan Apakah mau diteruskan atau tidak," kata Erika.
Layanan Pertashop Pertamina di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Foto: Pertamina
Erika melanjutkan, nantinya jika Pertashop resmi menjual Pertalite di seluruh Indonesia, namanya akan berubah menjadi SPBU Kompak. Sebab, akan ada penambahan sarana prasarana serta fasilitas di Pertashop agar menjadi penyalur Pertalite.
ADVERTISEMENT
"Ini sekarang namanya bukan Pertashop ya. Ketika dia sudah minta untuk menyalurkan Pertalite, maka dia dikonversi menjadi SPBU Kompak," pungkas dia.
Sebelumnya, BPH Migas menyiapkan stok 100.000 KL Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite untuk dijajakan di unit penyaluran Pertamina Shop atau Pertashop.
Erika menuturkan, stok 100.000 KL Pertalite untuk Pertashop ini, yang menyebabkan adanya selisih antara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Pertalite 2024 sebanyak 31,7 juta KL, dengan kuota Pertalite yang dialokasikan untuk 2024 sebesar 31,6 juta KL.
“Dari 31,7 juta KL yang ditetapkan, dicadangkan 100.000 KL untuk keperluan penyaluran Pertalite di Pertashop, sehingga kuota yang dialokasikan sebesar 31,6 juta KL,” kata Erika dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (27/5).
ADVERTISEMENT
Nantinya, kata Erika, Pertashop yang sudah memenuhi syarat dan izin untuk menjual Pertalite akan diubah menjadi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak. Adapun saat ini ada 29 gerai Pertashop yang diujicobakan menjajakan Pertalite. Hanya saja, baru 10 gerai yang memenuhi syarat.
Adapun pengusaha Pertashop ramai-ramai mengeluhkan penurunan omzet penjualan. Mereka merugi karena kalah saing dengan pengecer ilegal yang dikenal sebagai Pertamini.
Berdasarkan data Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), dari sekitar 448 unit Pertashop sebanyak 201 unit dilaporkan mengalami kerugian dengan tingkat yang bervariasi.
Sejumlah Pertashop bahkan dilaporkan harus sampai menutup usahanya dan sebagian dilaporkan sampai harus disita asetnya oleh perbankan karena tidak dapat membayar pinjaman.