Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
BPKH Ingin Investasi Dana Haji Bisa Dimaksimalkan di Hotel hingga Katering
15 Februari 2024 18:29 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk itu, BPKH melalui anak usahanya yaitu BPKH Limited meluncurkan Quick Win Project agar bisa meningkatkan kualitas layanan haji dan umrah. Project ini diharapkan dapat memberi manfaat tak terbatas baik pada keuangan haji maupun penyelenggaraan ibadah haji.
BPKH telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (DJPHU) Kementerian Agama, serta menjalin kemitraan dengan para tenant, supplier, importir, dan agregator untuk menjalankan program tersebut.
"Ada dua hal yang kita tanda tangani, yang pertama di sisi akomodasi. Kita berharap ke depannya jemaah haji Indonesia tidak hanya menyewa dari Kemenag hotel-hotel yang selama ini dimiliki para pemilik hotel di Saudi, namun juga insyaallah hotel-hotel itu akan menjadi bagian dari ekosistem haji, terutama investasi BPKH," kata Kepala BPKH Fadlul Imansyah melalui keterangan tertulis, Kamis (15/2).
ADVERTISEMENT
Fadlul menilai langkah tersebut bisa membuat investasi BPKH tidak hanya menghasilkan return yang optimal, tetapi juga menghadirkan pelayanan yang lebih baik dari sisi penyelenggaraan dan operasional haji ke depan.
Fadlul mengungkapkan fokus kedua Quick Win Project adalah menambah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 30 persen untuk konsumsi jemaah haji. Ia mengatakan dengan membawa produk nusantara dan kuliner asli Indonesia ke tanah suci, akan memberi rasa nyaman bagi jemaah sekaligus menguntungkan pengusaha anak bangsa.
"Kita ketahui saat ini calon jemaah haji semuanya dilayani dalam bentuk makanan tiga kali sehari selama berada di Saudi Arabia, baik Makkah maupun Madinah. Nah insyaallah kita akan menjadi bagian dari penyediaan katering tersebut. Mudah-mudahan ini akan memberikan nuansa yang lebih baik bagi calon jemaah haji Indonesia agar merasa seperti di rumah sendiri," ujar Fadlul.
ADVERTISEMENT
Melalui kedua investasi ini, Fadlul berharap Indonesia bisa mendapat keuntungan dari capital outflow haji yang mencapai Rp 20 triliun per tahun.
"BPKH berharap uang yang kita keluarkan Rp 20 triliun untuk operasional haji di Saudi, ada yang kembali ke Indonesia dalam bentuk hasil investasi maupun laba yang diciptakan dari investasi di sektor akomodasi dan katering," ungkap Fadlul.
Ketua Dewan Pengawas BPKH, Firmansyah N. Nazaroedin, mengatakan pendirian BPKH Limited sebagai anak usaha BPKH di Arab Saudi merupakan strategi BPKH untuk mengoptimalkan potensi perolehan imbal hasil dari investasi yang dilakukan di Tanah Suci.
“Keberadaan BPKH Limited diharapkan dapat menjadi pilar penting dalam mendukung rencana investasi BPKH, sekaligus memberikan kontribusi dukungan bagi peningkatan kualitas layanan haji Indonesia,” terang Firmansyah.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang sama, pengurus BPKH Limited Sidiq Haryono mengungkapkan target BPKH Limited saat ini akan mengontrak minimal satu hotel, masing-masing di kota suci Makkah dan Madinah.
"Untuk pilot project minimal ada satu hotel di Makkah yang dekat dari haram dan satu hotel di Madinah. Kita ingin berkontrak selama lima tahun full year, jadi tidak musiman," tegas Sidiq.
Nantinya hotel yang disewa akan di-branding ulang oleh BPKH Limited untuk digunakan seluruh jemaah Indonesia. Ia menargetkan hotel BPKH Limited sudah bisa digunakan mulai musim haji tahun depan.
"Kita akan branding hotel tersebut dengan branding BPKH Limited, lalu berkolaborasi agar hotel ini bisa dimanfaatkan seluruh pelaku industri umrah dengan harga yang lebih efisien daripada sekarang," terang Sidiq.
ADVERTISEMENT