Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bukalapak Ubah Penggunaan Dana IPO, Salah Satunya untuk Lunasi Utang
23 Desember 2021 15:46 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dana segar yang diraup perusahaan melalui IPO pada Jumat (6/8) lalu mencapai Rp 22 triliun. Ini merupakan perolehan dana terbesar sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Utama Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, mengatakan perubahan dana hasil IPO tersebut sejalan dengan strategi manajemen perseroan, yaitu berfokus dalam mencapai pertumbuhan Perseroan dan anak usaha, serta senantiasa mengelola biaya-biaya yang timbul secara lebih efisien.
"Terkait dengan rencana pertumbuhan dan perkembangan perseroan dan entitas anak Perseroan ke depannya, manajemen terus mengkaji dan menelaah potensi-potensi serta kesempatan-kesempatan yang tersedia," ujar Rachmat dalam keterangan resmi, Kamis (23/12).
Rincian Perubahan Penggunaan Dana IPO Bukalapak
Dalam keterangan resminya, Rachmat merinci rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum atau IPO. Pertama, sekitar 33 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja, dari yang awalnya dialokasikan sebesar 66 persen.
ADVERTISEMENT
Kedua, 34 persen akan digunakan untuk modal kerja Entitas Anak. Rinciannya yaitu 15 persen masing-masing dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia dan PT Buka Usaha Indonesia. Lalu 1 persen sisanya dialokasikan masing-masing kepada PT Buka Investasi Bersama, PT Buka Pengadaan Indonesia, Bukalapak Pte. Ltd, dan PT Five Jack.
Ketiga, sisa alokasi dana IPO tersebut yaitu sekitar 33 persen digunakan oleh Perseroan dan Entitas Anak untuk pertumbuhan dan pengembangan usaha yang tidak terbatas pada pembelian saham atau aset, penyertaan saham termasuk dalam rangka perjanjian patungan (joint venture), dan metode transaksi lainnya.
"Serta pelunasan fasilitas pinjaman yang digunakan untuk keperluan pertumbuhan atau pengembangan usaha, baik yang sekarang ada maupun yang akan datang," kata Rachmat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dari sisi alokasi 33 persen juga akan digunakan untuk modal kerja Entitas Anak saat ini maupun yang akan datang selain Entitas yang telah disebutkan sebelumnya.
Satu Komisaris Mundur karena Pensiun
Selain mengubah penggunaan dana hasil IPO, RUPSLB Bukalapak hari ini pun menyetujui pengunduran diri Lau Eng Boon dari Jajaran Komisaris dan perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan.
Lau Eng Boon selaku anggota Dewan Komisaris PT Bukalapak.com Tbk telah memulai masa pensiunnya di Government of Singapore Investment Corporation Pte Ltd (GIC). Dengan ini, berakhir pula masa tugas Lau Eng Boon sebagai Komisaris Bukalapak.
"Atas nama Perseroan perkenankan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Lau Eng Boon atas kontribusi, masukan dan arahan beliau yang berharga dan bernilai bagi Perseroan,” kata Rachmat.
Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Bukalapak, Bambang Brodjonegoro , mengatakan agenda RUPSLB hari ini merefleksikan dinamika positif dan komitmen BUKA sebagai perusahaan publik untuk terus tumbuh berkembang.
ADVERTISEMENT
"Kami optimistis pengembangan ini dapat terus mendukung tujuan Bukalapak menuju pertumbuhan yang berlekanjutan serta profitabilitas," ujar dia.