BUMN Karya Punya Utang Jumbo Rp 274,82 T, Siapa Paling Besar?

3 Agustus 2023 14:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Wika). Foto: AP Photo/Dita Alangkara
zoom-in-whitePerbesar
Logo perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Wika). Foto: AP Photo/Dita Alangkara
ADVERTISEMENT
Lima perusahaan BUMN Karya memiliki total liabilitas atau utang jumbo sepanjang semester I 2023. Perusahaan yang mencatatkan liabilitas antara lain PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan PT Hutama Karya (Persero).
ADVERTISEMENT
Jika dihitung total BUMN Karya yang tercatat dalam laporan keuangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 274,82 triliun. Sementara utang BUMN Karya khusus di bank BUMN mencapai Rp Rp 46,21 triliun. Berikut rincian utang perusahaan BUMN Karya:

Waskita Karya (WSKT)

Waskita Karya memiliki total utang terbesar di antara BUMN Karya senilai Rp 84,31 triliun, naik tipis 0,31 persen dibandingkan semester I 2022 senilai Rp 83,98 triliun.
Jumlah liabilitas terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp 22,79 triliun dan liabilitas jangka panjang senilai Rp 61,5 triliun.
Utang bank jangka pendek pihak berelasi menyumbang liabilitas terbesar senilai Rp 27,57 triliun, disusul oleh utang bank pihak ketiga senilai Rp 18,56 triliun.

Hutama Karya

Total liabilitas PT Hutama Karya (Persero) menembus Rp 60,67 triliun di semester I 2023, turun 15,18 persen yoy dari Rp 71,53 triliun di semester I 2022. Total utang terdiri liabilitas jangka pendek senilai Rp 19,87 triliun dan liabilitas jangka panjang senilai Rp 40,8 triliun.
ADVERTISEMENT
Segmen utang bank pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun menyumbang liabilitas terbesar senilai Rp 19,38 triliun.

Wijaya Karya (WIKA)

Total liabilitas Wijaya Karya tercatat senilai Rp 56,7 triliun di semester I 2023, melonjak 1,14 persen yoy dibandingkan semester I 2022 senilai Rp 57,57 triliun. Jumlah utang terdiri dari liabilitas jangka panjang senilai Rp 21,68 triliun dan liabilitas jangka pendek senilai Rp 35,01 triliun.
Pinjaman jangka pendek pihak berelasi WIKA tercatat senilai Rp 8,9 triliun. Lalu, liabilitas jangka panjang segmen obligasi tercatat senilai Rp 11,48 triliun.

PT PP (PTPP)

PT PP PRo. Foto: Melly Meiliani/kumparan
PT PP (Persero) Tbk memiliki total liabilitas senilai Rp 42,72 triliun, turun tipis 0,16 persen dari liabilitas enam bulan pertama 2022 senilai Rp 42,79 triliun. Jumlah utang tersebut terdiri dari liabilitas jangka panjang senilai Rp 18,41 triliun dan jangka panjang senilai Rp 24,3 triliun.
ADVERTISEMENT
Segmen utang usaha pihak berelasi berkontribusi pada liabilitas PT PP senilai Rp 6,81 triliun, lalu utang bank dan lembaga keuangan lainnya tercatat senilai Rp 4,92 triliun.

Adhi Karya (ADHI)

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) melaporkan jumlah liabilitas senilai Rp 30,42 triliun, turun 2,36 persen yoy dibandingkan semester I 2022 senilai Rp 31,16 triliun. Total utang terdiri dari liabilitas jangka panjang senilai Rp 7,26 triliun dan jangka pendek senilai Rp 23,16 triliun.
Utang usaha pihak berelasi menyumbang liabilitas terbesar Adhi Karya senilai Rp 6,81 triliun, disusul oleh utang bank dan lembaga keuangan lainnya senilai Rp 4,79 triliun.
Ilustrasi gedung Adhi Karya. Foto: Adhi Karya