BUMN PTPP Jual Aset hingga Anak Usaha Senilai Rp 44 T untuk Bayar Utang

20 Desember 2023 15:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT PP (Persero) Foto: http://www.pt-pp.com
zoom-in-whitePerbesar
PT PP (Persero) Foto: http://www.pt-pp.com
ADVERTISEMENT
Perusahaan BUMN, PT PP Tbk (PTPP) divestasi beberapa asetnya untuk menekan beban utang. Hingga kuartal III 2023 ini, liabilitas atau utang Perseroan mencapai Rp 44,22 triliun, naik 3,34 persen year to date (ytd).
ADVERTISEMENT
Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP, Sinur Linda Gustina merinci, aset yang sudah divestasi yaitu aset PTPP di PT Sinergi Investasi Properti, di mana PTPP melepas 20 persen kepemilikannya pada Juni 2023 senilai Rp 105 miliar.
"Dan yang sedang berproses due diligence dengan potensial investor, sahamnya PTPP sebesar 6,74 persen di PT Citra Waspphutowa (perusahaan yang mengelola) Jalan Tol Depok-Antasari," kata Linda saat public expose, Rabu (20/12).
PTPP juga akan melepas 49 persen kepemilikannya di PT Indonesia Ferry Property, serta 60 persen kepemilikannya di PT PP Properti Suramadu.
Kemudian, PTPP juga akan menjual 70 persen sahamnya di PT Odira Energi Karang Agung yang merupakan salah satu portofolio anak usahanya, PP Energi. Dan terakhir adalah divestasi 38,7 persen kepemilikannya di PT Inpola Meka Energi.
ADVERTISEMENT
“Berlangsung juga dalam waktu dekat akan selesai di Gas Sale Purchase Agreement (GSPA) dan dilanjut Sale Purchase Agreement (SPA) yaitu PT Inpola Meka Energi. Ini salah satu portofolio anak usaha PT PP Energi,” kata Linda.
Selain divestasi, PTPP juga akan melelang aset berupa kendaraan dan alat berat yang kurang produktif. Adapun tahun 2023 ini PTPP memang berencana melakukan divestasi dengan melepas saham pada perusahaan afiliasi di bidang properti dan infrastruktur, dengan target divestasi aset pada 2023 senilai Rp 1,4 triliun.
PT PP PRo. Foto: Melly Meiliani/kumparan

Butuh Divestasi Tol Semarang-Demak, Pangkas Utang 35 Persen

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTPP Agus Purbianto mengatakan PTPP perlu melakukan divestasi aset yang bernilai besar seperti Tol Semarang-Demak untuk menekan beban utang yang ada.
"Dan ini mungkin bisa kita lakukan di awal tahun 2026. Tentu antara 2024 maupun 2025 berdasarkan forecast kami terkait debt ini akan turun, tapi tidak drastis, tipis, bisa dikatakan flat," kata Agus.
ADVERTISEMENT
Agus mengatakan posisi utang yang besar ini dipengaruhi unit bisnis di sektor properti yang dinilai masih pemulihan.
"Harapan kami bagaimana turunkan utang yang signifikan 30-35 persen adalah dari divestasi Tol Semarang-Demak. Ini menunggu seksi I selesai. Objek itu yang harapan kami bisa menurunkan signifikan terkait posisi Debt to Equity Ratio (DER)," ujar Agus.
PTPP saat ini terus berusaha untuk menekan beban utang yang ada melalui aktivitas bisnis utama Perseroan. Namun kata Agus, cara normal seperti itu hanya akan menurunkan 1 persen utang Perseroan saja, dan sangat tergantung kebutuhan operasional bisnis.
"Jadi sampai 2025, masih sekitar, ya sekarang ini DER-nya. Cenderung flat, dan akan turun di 2026," pungkasnya.