Cadangan Devisa RI Turun USD 4,2 Miliar, Buat Bayar Utang & Jaga Rupiah

8 Mei 2024 10:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang Teller menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (7/1/2018). Rupiah ditutup menguat 1,26 persen menjadi Rp14.085 per satu Dolar AS. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Seorang Teller menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (7/1/2018). Rupiah ditutup menguat 1,26 persen menjadi Rp14.085 per satu Dolar AS. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2024 sebesar USD 136,2 miliar, menurun USD 4,2 miliar dibandingkan posisi pada akhir Maret 2024 sebesar USD 140,4 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Fadjar Majardi mengatakan, turunnya posisi cadangan devisa dipengaruhi oleh Pembayaran utang luar negeri pemerintah hingga untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global," kata Fadjar dalam keterangan resminya, Rabu (8/5).
Fadjar menjelaskan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai. Hal itu didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga. Seiring dengan sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.