Calon DK OJK Adi Budiarso Sebut Tabungan Masyarakat Terendah di ASEAN

10 Juli 2023 14:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Adi Budiarso, Senin (10/7). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Adi Budiarso, Senin (10/7). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Adi Budiarso menjadi salah satu calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) yang menjalani uji kelayakan dan kepatuhan atau fit and proper test hari ini, Senin (10/7). Adi Budiarso menjadi salah satu calon Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam pemaparannnya, Adi Budiarso menyebut rasio tabungan masyarakat sangatlah rendah. Salah satu faktor utama rendahnya tingkat tabungan masyarakat adalah literasi yang masih di bawah 20 persen. Padahal, tingkat inklusi keuangan sudah 80 persen.
"Artinya ada begitu banyak keputusan di jasa keuangan perlu ditingkatkan literasinya. Sehingga ketika literasi meningkat tabungan masya meningkat," kata Adi dalam fit and proper test bersama Komisi XI DPR RI. Senin (10/7).
Adi menjelaskan, rasio tabungan masyarakat indonesia di sektor IKNB sangatlah kecil di antara negara ASEAN 5 yakni hanya 18 persen dari gross domestic product (GDP). Untuk itu, dia ingin mendorong literasi keuangan kepada masyarakat untuk meningkatkan rasio tabungan Indonesia.
Di sisi lain, Adi menyebut UMKM adalah ujung tombak dari pelaku usaha jasa keuangan di daerah. Untuk itu, perlu dilakukan pembinaan hingga pengawasan untuk mengembangkan UMKM Indonesia. Adi bilang, keterlibatan pemerintah daerah penting dalam aktivitas keuangan khususnya pada masa inkubasi.
ADVERTISEMENT

Profil Adi Budiarso

Mengutip laman resmi Kementerian Keuangan, Adi saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK). Adi lahir di Salatiga, 1 September 1970. Meraih gelar Diploma IV STAN pada tahun 1997. Pada tahun 2001, beliau berhasil memperoleh gelar Master of Accounting dari University of Southern California and dilanjutkan dengan gelar Doctor of Business Administration dari University of Canberra di tahun 2014.
Mengawali karir sebagai pelaksana di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Keuangan pada tahun 1990. Sebelum bertugas di Badan Kebijakan Fiskal, pernah menjabat sebagai Kepala Central Transformation Office (CTO) pada Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan tahun 2014 – 2018. Ia juga pernah mengemban amanat sebagai Sekretaris Kerja Panitia Nasional 2018 Annual Meetings IMF-World Bank Group tahun 2018 di Bali. Lalu beliau pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilatera, Badan Kebijakan Fiskal.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 24 Agustus 2020, beliau dilantik menjadi Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan.