Cerita Pedagang Kue Kering: Bisa Dapat Omzet Rp 30 Juta per Hari Jelang Lebaran

9 April 2024 5:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang kue kering di Blok 1-2 Pasar Senen Jaya, Jakarta, Senin (8/4/2024). Foto: Ghifari/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang kue kering di Blok 1-2 Pasar Senen Jaya, Jakarta, Senin (8/4/2024). Foto: Ghifari/Kumparan
ADVERTISEMENT
Pedagang kue kering mendapatkan rezeki melimpah selama bulan Ramadan hingga menjelang lebaran. Berbagai macam kue kering terus diburu oleh pembeli untuk merayakan momen sekali dalam satu tahun ini.
ADVERTISEMENT
Salah satunya Dania, pedagang kue kering di Pasar Senen, Jakarta Pusat ini mengaku dapat meraup omzet sebesar Rp 10 juta - Rp 30 juta per harinya.
Dania mengatakan, nilai tersebut diraihnya dari hasil penjualan kue kering seperti nastar, castangel, sagu almond, sagu keju, dan kue putri salju.
"Untuk omzet setiap tahunnya sama ya bisa Rp 10 juta kalo lagi ramai bisa sampai Rp 30 juta per hari," katanya saat ditemui di Pasar Senen Jakarta, Senin (8/4).
Pedagang kue kering di Blok 1-2 Pasar Senen Jaya, Jakarta, Senin (8/4/2024). Foto: Ghifari/Kumparan
Sementara itu, kue nastar menjadi kue kering yang paling banyak diminati. Namun ia tidak dapat merincikan berapa toples yang habis terjual.
"Harganya paling mahal nastar bisa Rp 300.000 kalo yang lainnya harganya Rp 250.000 ada yang satu ons ada yang satu kilogram," katanya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Dania mengatakan, harga bahan baku kue kering meningkat saat Ramadan hingga menjelang lebaran. Untuk menetapkan harga jual, ia mengaku terus mengikuti harga dari pemasok.
"Harga kadang naik kadang turun tapi kita sih ikutin aja dari bosnya (pemasok), ungkapnya.
Pedagang kue kering di Blok 1-2 Pasar Senen Jaya, Jakarta, Senin (8/4/2024). Foto: Ghifari/Kumparan
Dalam kesempatan tersebut, Dania mengungkapkan bahwa pengunjung pasar senen mulai sepi menjelang lebaran. Adapun puncak ramainya saat awal bulan suci Ramadan. Meski demikian, hal tersebut tidak berdampak signifikan terhadap hasil penjualannya.
"Iya, ramainya tuh pas awal-awal Ramadan tuh. Sekarang cuma beberapa aja," ungkapnya.
Dania juga mengaku tidak khawatir banyaknya penjualan kue kering yang didagangkan secara online saat ini. Sebab, sejauh ini masih banyak peminat kue kering yang datang ke toko miliknya.
ADVERTISEMENT
"Tidak berpengaruh," ungkapnya.
Dania bersyukur karena banyak yang menyukai kue kering miliknya. Ia berharap saat lebaran nanti, kue kering yang ia jual bisa menghiasi banyak meja tamu di rumah para pelanggan.