Cerita Produsen Kemasan Mamin Tetra Pak Daur Ulang Limbah Kertas Demi Lingkungan

15 Desember 2022 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tetra Pak Media and Community Gathering Rayakan Hari Kelapa Sedunia dengan kebaikan Santan Kelapa di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (2/9/2022). Foto: Monika Febriana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tetra Pak Media and Community Gathering Rayakan Hari Kelapa Sedunia dengan kebaikan Santan Kelapa di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (2/9/2022). Foto: Monika Febriana/kumparan
ADVERTISEMENT
Tetra Pak Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang pemrosesan dan pengemasan industri makanan dan minuman, berkomitmen untuk mendukung program pemerintah untuk mendorong ekonomi berkelanjutan di Tanah Air. Komitmen ini dituangkan dalam pengemasan berbasis kertas pada produk-produk Tetra Pak seperti susu kemasan.
ADVERTISEMENT
Sejak tahun 2005, Tetra Pak Indonesia telah mengembangkan infrastruktur pengumpulan kemasan Karton Bekas Minum (KBM) yang diinisiasi dari hasil riset bersama Balai Besar Pulp pada Kertas (BBPK) di bawah Kementerian Perindustrian, yang menyatakan KBM dapat didaur ulang sepenuhnya, sesuai dengan jenis industri.
Susu UHT Greenfields. Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan
“Sampai dengan 2022, upaya pengumpulan kemasan pascakonsumsi ini telah berkembang mencapai 6 kemitraan berkelanjutan dengan pihak aggregator pengumpul di wilayah Jawa dan Bali,” kata Tommy Srihartoyono, Key Account Director Tetra Pak Indonesia di acara Tetra Pak Year-End Gathering, Kamis (15/12).
Berkas penggunaan bahan yang memiliki kemampuan daur ulang, Tommy mencatat daur ulang KBM atau kemasan pasca konsumsi terus meningkat selama setahun terakhir.
“Berdasarkan data bulan Januari sampai dengan November 2022, daur ulang KBM telah sampai 400 pengumpulan terpilah di TPST/3R, pelapak, bandar retailer, HORECA, dan sekolah. Ini juga meliputi 6 mitra di seluruh Indonesia,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Selain mengembangkan produk berbasis kertas, Tommy menjabarkan Tetra Pak Indonesia juga mengembangkan program edukasi untuk pemilahan kemasan bekas.
“Lebih dari 80.000 jumlah konsumen yang telah berhasil di edukasi tentang pemilihan kemasan bekas sejak dari sumbernya,” katanya.
Mesin pengemasan susu UHT Greenfields dengan kemasan Tetra Pak. Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan
Pihak Tetra Pak Indonesia mengaku setelah pandemi, masyarakat lebih kritis dalam memilih produk, terutama yang memiliki nilai ekonomi berkelanjutan. Namun, tidak seperti banyak perusahaan yang mengalami kemunduran kinerja ketika pandemi, kinerja Tetra Pak malah mengalami kenaikan, meski Tommy enggan memberikan angka detailnya.
“Yang jelas saat pandemi turun, ketika banyak perusahaan yang mengalami penurunan, Tetra Pak malah naik," katanya.