Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan terbarunya, Cheetos Indonesia menampilkan video maskot Cheetos yang sedang menyetir untuk kembali ke Indonesia.
"Waw, makasih buat kamu yang udah kangen sama Cheetos. Kita tau kalau momen bareng kalian itu gak akan terganti. Makannya, kita selalu mau menemani momen fun kalian di masa depan. Jangan lupa buat tetep di account kita, siapa tau kita bisa ngasih kejutan lagi," demikian keterangan yang ditampilkan Cheetos Indonesia, dikutip pada Minggu (19/12).
Sebelumnya Cheetos dan Lays pamit dari Indonesia pada akhir Agustus 2021 lalu. Snack populer itu telah hadir di Indonesia selama 30 tahun, diproduksi bersama oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan Fritolay, anak perusahaan PepsiCo asal Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Tapi sejak Februari 2021 lalu, kerja sama kedua perusahaan di PT Indofood Fritolay (IFL) berakhir. Saham Fritolay di IFL, diborong PT Indofood CBP Sukses Makmur senilai Rp 494 miliar. Karena merek Cheetos, Doritos, dan Lays adalah milik Fritolay, snack itu pun harus berhenti diproduksi oleh IFL.
Selanjutnya selama tiga tahun sejak Agustus 2021, PepsiCo dan afiliasinya telah sepakat untuk tidak memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan yang bersaing dengan produk IFL di Indonesia. Makanan ringan yang bakal dihentikan produksinya di antaranya Lays, Doritos, hingga Cheetos.
Meski demikian, menurut manajemen PepsiCo, Indonesia memiliki prospek industri makanan ringan yang kuat dan pasar Indonesia akan terus menjadi bagian penting dari strategi pertumbuhan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
"Jadi setelah 3 tahun dari masa transisi 6 bulan, PepsiCo berharap untuk Kembali dengan berbagai merk snack PepsiCo di antaranya ada Cheetos, Lays dan Doritos," tulis manajemen PepsiCo.
Mengutip laman resmi perusahaan, Cheetos diproduksi dan dipasarkan di 35 negara di dunia, selain Indonesia. Mulai dari Thailand, Brasil, Australia, hingga China.