Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Banyaknya kemudahan yang ditawarkan saat melakukan transaksi keuangan membuat penggunaan kartu kredit makin digemari berbagai kalangan masyarakat. Seperti halnya Dinda, yang tiga tahun belakangan ini telah memanfaatkan berbagai fitur kartu kredit untuk mempermudah transaksi keuangannya. Mulai dari berbelanja hingga mencicil barang impian.
Kartu kredit juga sangat membantunya saat harus ke luar negeri untuk liburan atau perjalanan dinas, karena sifatnya sebagai alat pembayaran yang universal. Apalagi di momen-momen tertentu, perempuan yang berprofesi sebagai pegawai swasta ini juga sering mendapatkan penawaran spesial berupa diskon hingga cashback.
Namun di balik berbagai fasilitas yang ditawarkan, Dinda juga memiliki pengalaman kurang mengenakan sebagai pengguna kartu kredit. Ya, ia hampir menjadi korban penipuan kartu kredit melalui telepon yang akhir-akhir ini memang makin marak.
Dinda mendapatkan sebuah panggilan dari seseorang yang mengaku sebagai pegawai bank yang bertanggung jawab menerbitkan kartu kreditnya. Dari awal Dinda sudah curiga karena alih-alih menggunakan nomor customer service resmi, si penelepon justru menggunakan nomor handphone pribadi.
Dengan suara meyakinkan, penipu tersebut mengatakan bahwa ada transaksi mencurigakan menggunakan kartu kredit Dinda dan memintanya untuk menyebutkan rangkaian nomor yang masuk melalui pesan singkat dengan dalih validasi transaksi. Ternyata yang dimaksud adalah nomor OTP atau One Time Password yang seharusnya tidak boleh dibagikan kepada siapa pun.
Sadar mendapatkan telepon penipuan bermodus kartu kredit, Dinda pun langsung memutus panggilan tersebut. Nah, apakah Anda juga pernah mengalami hal yang sama dengan Dinda?
Selalu ada saja oknum yang berusaha mencari keuntungan dalam waktu singkat dengan menyalahgunakan layanan dari kartu kredit. Namun asal kita jeli dan waspada, risiko menjadi korban penipuan kartu kredit bisa dihindari.
Apa yang harus kita lakukan saat mendapat telepon penipuan kartu kredit?
Saat menerima telepon mencurigakan, usahakan tetap tenang. Bila panik, justru bisa menjadi celah bagi penipu untuk memengaruhi emosi Anda. Dan yang terpenting, jangan sekali-kali memberi tahu data pribadi seperti nomor kartu kredit, CVV yang berada di belakang kartu kredit, dan kode OTP kepada siapa pun, bahkan petugas bank atau instansi resmi lainnya.
Sebab, sejatinya OTP adalah password sekali pakai yang berfungsi sebagai sistem keamanan saat melakukan transaksi keuangan. Dengan memasukkan nomor OTP, Anda berarti menyetujui penggunaan kartu kredit untuk membayar transaksi.
Tanggung jawab terhadap segala bentuk transaksi juga tetap dibebani kepada pemegang kartu setelah terjadi transaksi akibat penggunaan OTP yang dikirim ke nomor HP terdaftar. Karena itulah, nomor OTP ini sifatnya sangat rahasia.
Namun, bila terlanjur menemukan transaksi mencurigakan setelah menerima telepon atau pesan singkat penipuan, Anda harus segera melaporkannya ke bank secara langsung di kantor cabang terdekat maupun dengan menelepon ke customer service resmi dari bank. Bila terbukti terjadi tindak penyalahgunaan data, Anda bisa mengajukan pemblokiran kartu kredit.
Selanjutnya yang tidak kalah penting, bila ada pembaruan data terutama nomor telepon, sebaiknya segera laporkan kepada pihak bank. Sering dianggap remeh, lupa meng-update nomor telepon baru kepada bank bisa merugikan nasabah, karena kemungkinan nomor lama disalahgunakan oleh oknum untuk menggunakan kartu kredit Anda.
Yuk, jaga diri dari penipuan kartu kredit dengan menjaga kerahasiaan nomor OTP, dan selalu laporkan segala bentuk update nomor telepon baru kepada bank untuk meminimalisasi risiko penyalahgunaan data pribadi kita! Kenali modus kejahatan lain seputar kartu kredit dan pencegahannya di sini .
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Asosiasi Kartu Kredit Indonesia