Data Pengangguran AS Turun, Nasdaq dan S&P 500 Melonjak Lebih dari 2 Persen

9 Agustus 2024 7:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penghormatan kepada Ratu Elizabeth muncul di layar papan iklan Nasdaq MarketSite di layar papan iklan Nasdaq MarketSite di Times Square, di New York, AS, Kamis (8/9/2022). Foto: Andrew Kelly/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Penghormatan kepada Ratu Elizabeth muncul di layar papan iklan Nasdaq MarketSite di layar papan iklan Nasdaq MarketSite di Times Square, di New York, AS, Kamis (8/9/2022). Foto: Andrew Kelly/Reuters
ADVERTISEMENT
Wall Street menguat pada perdagangan Kamis (8/8) waktu Amerika Serikat. Dua dari tiga indeksnya menguat lebih dari 2 persen.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Jumat (9/8), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 683,04 poin atau 1,76 persen menjadi 39.446,49, indeks S&P 500 menguat 119,81 poin atau 2,30 persen ke 5.319,31 dan indeks Nasdaq Composite naik 464,22 poin atau 2,87 persen ke 16.660,02.
Pergerakan tiga indeks Wall Street ini dipengaruhi oleh data yang menyebut pengangguran di AS turun lebih dari yang diharapkan pada pekan lalu. Hal ini meredakan kekhawatiran pasar tenaga kerja yang melemah terlalu cepat.
Sokongan utama bagi bursa saham Amerika Serikat datang dari data jumlah aplikasi baru di minggu lalu untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diharapkan.
Senior Wealth Advisor dan Market Strategist Murphy & Sylvest di Elmhurst, Illinois, mengatakan data ini penting untuk pergerakan pasar. "Menurut kami, pasar tenaga kerja masih dalam kondisi baik. Kekhawatiran resesi saat ini mungkin agak berlebihan," katanya.
ADVERTISEMENT
Semua sektoral pada indeks utama S&P 500 terpantau menguat, dipimpin oleh kenaikan pada sektor teknologi dan layanan komunikasi. Saham-saham dengan kapitalisasi kecil pun menguat, dengan indeks Russell 2000 melesat 2,4 persen.
Ilustrasi kota New York, Amerika Serikat. Foto: littlenySTOCK/Shutterstock
Beberapa saham yang melonjak di indeks S&P 500 adalah saham Eli Lilly melonjak 9,5 persen usai perusahaan farmasi itu menaikkan perkiraan laba tahunannya. Ditambah lagi penjualan obat penurun berat badannya yang populer, Zepbound, naik USD 1 miliar untuk pertama kalinya dalam satu kuartal.
Sebelumnya, net sell besar-besar sempat terjadi setelah laporan pekerjaan AS bulan Juli di minggu lalu memicu kekhawatiran akan potensi resesi AS. Para investor juga was-was setelah melihat pembatalan posisi perdagangan carry yang menunjukkan investor meminjam uang dari negara-negara dengan suku bunga rendah untuk mendanai taruhan mereka pada aset-aset berimbal hasil tinggi di tempat lain.
ADVERTISEMENT