Desa Makin Terang, Rasio Elektrifikasi PLN Capai 90,79 Persen

1 Desember 2022 12:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja memanjat tiang listrik saat pekerjaan pemasangan jaringan listrik program listrik masuk desa daerah tertinggal di Dusun Jabal Antara, Aceh Utara. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memanjat tiang listrik saat pekerjaan pemasangan jaringan listrik program listrik masuk desa daerah tertinggal di Dusun Jabal Antara, Aceh Utara. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) mencatat rasio elektrifikasi di Indonesia mencapai 90,79 persen per akhir Oktober 2022. Penerangan di desa-desa wilayah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan) akan terus dikejar hingga akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan jumlah desa yang kini bisa menikmati listrik terus bertambah berkat adanya penyertaan modal negara (PMN) yang didapatkan tahun ini Rp 5 triliun. PMN diberikan Kementerian Keuangan setelah mendapatkan persetujuan Komisi VI DPR RI. Menurutnya, dukungan Komisi VI melalui PMN mampu mewujudkan akses pemerataan listrik di seluruh pelosok Indonesia.
"Berkat dukungan penuh dari Komisi VI DPR RI, PMN hadir sebagai pengejawantahan keadilan. PLN siap membangun infrastruktur energi di seantero nusantara, terutama di daerah 3T dan termasuk sebagai pengejawantahan kedaulatan RI di perbatasan antar negara," ujar Darmawan dalam keterangan, Kamis (1/12).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di JCC, Rabu (23/11/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
PLN melaksanakan peningkatkan rasio elektrifikasi bersamaan dengan mempercepat transisi energi. Perusahaan menyasar pengembangan pembangkit listrik yang bersumber dari sumber daya alam setempat.
ADVERTISEMENT
BUMN kelistrikan ini juga melakukan pengembangan jaringan transmisi dan gardu induk yang berguna untuk menambah pasokan sistem agar jangkauan pelayanan listrik desa dapat ditingkatkan.
Dia merinci, untuk membangun infrastruktur kelistrikan di wilayah 3T, PLN membutuhkan Rp 25 juta hingga 45 juta per pelanggan. Tanpa kehadiran PMN, akses listrik untuk seluruh masyarakat tidak akan terwujud.
Pada PMN tahun depan, PLN akan memaksimalkan dana tersebut untuk mengejar target rasio desa berlistrik, terutama di wilayah Indonesia Timur yang saat ini rasio elektrifikasinya masih di bawah 90 persen. Selain itu, PLN juga akan memfokuskan pembangunan akses listrik di wilayah perbatasan seperti di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.
Anggota Komisi VI DPR F-PDIP Deddy Yevri Sitorus. Foto: Dok. Pribadi
Anggota Komisi VI DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Utara, Deddy Yevry Hanterus Sitorus mengapresiasi langkah PLN, memberikan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat, khususnya untuk daerah perbatasan di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
ADVERTISEMENT
"Saya berkali-kali meresmikan listrik desa di Kalimantan, saya mengapresiasi teman-teman PLN di Kaltim dan Kaltara, selama 3 tahun kita bekerja sama," ucap Deddy.
Deddy menjelaskan selama tiga tahun terakhir, akses listrik di Kalimantan sudah mencapai 70 persen. Targetnya di tahun 2024 melalui kerja keras dan kerja sama dengan DPR, rasio elektrifikasi di Kalimantan bisa digenjot hingga 94 persen.
"Ini perlu dipastikan dan ditingkatkan karena Kalimantan memiliki perbatasan yang paling luas," ujar Deddy.