Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Dibangun Pakai Dana dari SBSN, Stasiun Matraman Siap Layani 10 Ribu Penumpang
19 Juni 2022 18:57 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, menghadiri soft launching pengoperasian Stasiun Matraman , Jakarta Timur, Minggu (19/6).
ADVERTISEMENT
Stasiun Matraman berada di antara dua stasiun KRL tersibuk, yaitu Stasiun Jatinegara dan Stasiun Manggarai. Sehingga keberadaan Stasiun Matraman diharapkan dapat mereduksi kepadatan volume penumpang KRL dan menunjang kelancaran mobilitas masyarakat yang akan naik turun KRL di daerah Matraman, Kampung Melayu, Jatinegara, dan Manggarai.
"Kami ingin angkutan massal menjadi angkutan prioritas bagi masyarakat. Saat ini kereta api sudah menjadi pilihan utama masyarakat, khususnya di wilayah perkotaan dan aglomerasi," ujar Menhub dalam keterangan tertulisnya.
Pembangunan Stasiun Matraman merupakan bagian dari Mega Proyek Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang. Stasiun Matraman mulai dibangun pada tahun 2016 oleh Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub dengan anggaran Rp 34 miliar, yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
ADVERTISEMENT
Stasiun Matraman memiliki dua jalur kereta api dengan satu buah peron sepanjang 250 meter dan lebar 5 meter. Bangunan Stasiun Matraman terdiri dari 2 lantai dengan luas 3.010 meter persegi.
Stasiun Matraman juga dilengkapi fasilitas dua unit eskalator, satu unit lift dan dua tangga manual. Selain itu stasiun ini juga dilengkapi area parkir seluas 2.625 meter persegi.
Stasiun Matraman ditargetkan dapat melayani penumpang KRL Commuter Line hingga 10 ribu penumpang per hari. Pada masa percobaan beberapa waktu lalu, stasiun ini telah melayani naik-turun penumpang sebanyak 1200 penumpang per hari.
Nantinya stasiun ini juga akan terintegrasi dengan Halte Bus Transjakarta yang melayani tiga koridor yaitu Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, dan Senen.
ADVERTISEMENT
Menhub mengungkapkan, akan terus meningkatkan pelayanan angkutan massal KRL Jabodetabek. Upaya peningkatan pelayanan yang dilakukan di antaranya membangun Double-Double Track (DDT), mempersingkat headway (waktu tunggu kedatangan antar kereta) menjadi 3 menit, dan merevitalisasi stasiun.
"Saat ini, pengguna kereta listrik Jabodetabek sudah 1,2 juta penumpang per hari. Ke depan akan terus kita tingkatkan hingga 2 juta penumpang per hari. InsyaAllah dalam 2-3 tahun ini bisa kita lakukan," ucapnya.
Menurut Menhub , kehadiran infrastruktur transportasi turut mendukung kemajuan di sektor lain seperti pariwisata dan UKM. Dialokasikan 30 persen dari area komersial yang ada di simpul-simpul transportasi seperti stasiun digunakan para pelaku UMKM.
"Kami telah berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, bersama PT KAI untuk pengalokasian area komersil di stasiun untuk UMKM," kata Menhub.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki menyampaikan apresiasi kepada Menhub dan jajarannya serta operator transportasi yang telah mendukung kemajuan. sektor UMKM.
ADVERTISEMENT
"Kebijakan afirmasi ini akan disambut gembira oleh para pelaku UMKM," tuturnya.
Sementara itu, penggiat perempuan, pengguna kereta api sekaligus Direktur Wahid Foundation Yenny Zannuba Wahid, mengapresiasi peningkatan pelayanan transportasi khususnya kereta api di Indonesia. Menurutnya, standar kualitas transportasi perkeretaapian di Indonesia setara dengan standar di negara-negara maju.
"Ini adalah pencapaian yang patut kita banggakan. Jadi saya mengucapkan selamat untuk Kementerian Perhubungan dan PT KAI atas capaian yang luar biasa ini," ucapnya.
Mengakomodir sejumlah saran dan masukan dari berbagai kalangan pengguna KRL, di antaranya penyandang disabilitas, Stasiun Matraman telah dilengkapi fasilitas yang ramah bagi disabilitas seperti lift dan jalur khusus.
Salah seorang penyandang disabilitas bernama Catur, yang juga pengguna KRL Jabodetabek menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah, yang telah menyediakan sejumlah fasilitas yang semakin memudahkan para penyandang disabilitas menggunakan angkutan massal.
ADVERTISEMENT
“Dengan fasilitas yang ramah disabilitas, diharapkan semakin banyak rekan-rekan kami yang menggunakan angkutan massal KRL. Mereka pasti senang untuk mencoba KRL,” katanya.