Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Direksi Waskita Karya yang Pasrah Siap Dievaluasi dan Didepak
22 Februari 2018 20:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengenai kejadian tersebut, salah satu Direksi Waskita Karya akhirnya buka suara. Direktur Operasi II Waskita Karya, Nyoman Wirya Adnyana, mengaku siap dievaluasi seperti arahan Menteri BUMN Rini Soemarno.
“Ini jangan tanya ke saya. Tapi kami sebagai perusahaan sebenarnya terbuka (sebab) umur kami (sebagai direksi) di Waskita setahun sampai dua tahun. Tidak sampai lima tahun,” ungkap Nyoman saat ditemui di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (22/2).
Dia membeberkan bahwa pada Maret atau April mendatang, Waskita Karya akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS adalah agenda tahunan dan merupakan kewajiban sebagai perusahaan terbuka. Dalam RUPS tersebut, bisa saja ada pergantian direksi. Bagi direksi yang didepak hanya bisa pasrah.
ADVERTISEMENT
“Akan ada pembahasan kinerja juga. Begitu kami dianggap sudah cukup, ya sudah (dirombak),” keluhnya.
Berikut ini 7 kecelakaan kerja proyek infrastruktur Waskita Karya:
1. Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu), tepatnya di dekat Gardu Tol Kebon Nanas jalan DI. Panjaitan Jakarta Timur. Terjadi pada pukul 03.00 WIB dini hari. Sekitar 7 orang pekerja menjadi korban kecelakaan kerja karena jatuhnya cetakan untuk pengecoran beton pier head (bekisting pierhead),
2. Pada 5 Februari 2018 lalu, dinding underpass jalur Kereta Bandara Soekarno-Hatta di Jalan Perimeter Selatan roboh. Kejadian ini merenggut 1 korban tewas dan 1 korban luka,
3. Pada 30 Desember 2017, girder proyek pembangunan jalan tol Pemalang-Batang jatuh. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,
ADVERTISEMENT
4. Pada 16 November 2017, crane pada proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II (elevated) ambruk. Kejadian ini tidak memakan korban jiwa,
5. Pada 29 Oktober 2017, girder proyek pembangunan jalan tol Paspor (Pasuruan Probolinggo) jatuh, mengakibatkan korban 1 pekerja tewas,
6. Pada 22 September 2017, jembatan proyek pembangunan jalan tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) ambruk. Kejadian mengakibatkan 2 orang luka dan merenggut 1 orang pekerja tewas,
7. Pada 4 Agutus 2017, tiang penyangga light rail transit (LRT) Palembang ambruk. Kejadian ini merenggut korban 2 pekerja tewas.