Dirut BRI Optimistis Hilirisasi dan Ketahanan Pangan Bisa Dorong Kinerja Bank

30 Oktober 2024 12:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama BRI Sunarso saat sesi panel kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (24/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama BRI Sunarso saat sesi panel kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (24/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyambut baik program hilirisasi dan ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Direktur Utama BRI, Sunarso, mengatakan program tersebut dapat berkontribusi signifikan terhadap kinerja perseroan.
ADVERTISEMENT
Sunarso menjelaskan program hilirisasi merupakan proses penciptaan nilai tambah baik produk tambang maupun produk agrikultur yang ada di dalam negeri. Setiap proses penciptaannya ada nilai tambah, maka yang terdampak adalah kemampuan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
Artinya akan ada distribusi pendapatan lebih baik dan kemudian meningkatkan nilai produk-produk yang selama ini dijual dalam bentuk bahan mentah menjadi naik, karena sudah terkena sentuhan teknologi hingga tenaga kerja.
"Maka itu akan mendorong penyerapan tenaga kerja, mendorong produktivitas dan itu akan memacu pertumbuhan dan bank pasti akan menikmati bisnis dari peningkatan distribusi pendapatan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diperoleh dari aktivitas menghilirkan produk-produk tambang maupun produk-produk agrikultur itu. Jadi itu merupakan peluang bisnis yang luar biasa," kata Sunarso dalam paparan kinerja kuartal III 2024, Rabu (30/10).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Sunarso mengatakan produk pangan dan hilirisasi produk pangan yang menjadi penyediaan makan bergizi gratis juga bakal berdampak positif kepada masyarakat. Menurutnya, itu akan meningkatkan aktivitas ekonomi.
"Tentunya terkait dengan bagian daripada penghiliran produk pangan itu menjadi makanan yang tersedia dan itu juga akan meningkatkan distribusi pendapatan, juga akan meningkatkan aktivitas ekonomi yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis," ujar Sunarso.
"Swasembada pangan dan energi dan kemudian dalam kerangka bisnis proses penghiliran baik produk tambang maupun produk agrikultur itu akan meningkatkan aktivitas ekonomi dan memeratakan pendapatan dan itu adalah peluang bisnis bagi pembangunan," tambahnya.