Dirut Pertamina: Potensi Penyimpanan Karbon di RI Besar, Bisa Jadi Bisnis Baru

14 Oktober 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Pertamina Nicke Widyawati. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Pertamina Nicke Widyawati. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Indonesia disebut memiliki potensi penyimpanan karbon yang cukup besar. Hal ini dianggap memiliki potensi bisnis baru.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pertamina (Persero) Nicke Widyawati bilang ada potensi penyimpanan karbon sebesar 520 Gigaton (GT). Nantinya, karbon dioksida atau CO2 dapat diinjeksi ke reservoir atau ke struktur geologi yang dapat menampung CO2 (Akuifer Salin).
“Indonesia ini kita meyakini memiliki potensi yang luar biasa. Sekitar 520 gigaton CO2 storage yang bisa kemudian di-inject ke dalam reservoir dan saline aquifer yang kita miliki,” kata Nicke dalam Kick Off Field Trial Interwell CO2 Injection di Lapangan Sukowati, Bojonegoro, Jawa Timur pada Senin (14/10).
Indonesia juga disebut bisa menjadi Carbon Capture Hub atau pusat penyimpanan CO2 dalam skala regional.
“Sehingga Indonesia memiliki potensi menjadi Carbon Capture Hub di regional dan tentu saja dengan demikian maka target daerah emisi di 2060 ini bukan hanya sekadar wacana,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Nicke juga menyebut penyimpanan karbon dapat menjadi bisnis baru. Saat ini Pertamina juga telah melakukan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dengan menginjeksi karbon untuk meningkatkan kapasitas produksi.
“Bahwa transisi energi juga bukan hanya mengurangi kegiatan bisnis di hulu migas. Tetapi juga menciptakan bisnis baru,” terangnya.
Ke depan Pertamina juga berencana untuk memasuki tahap Carbon Capture and Storage (CCS) yaitu hanya menyimpan CO2 tanpa menggunakannya kembali untuk injeksi peningkatan produksi. Nantinya CO2 yang tersimpan akan menambah kredit karbon Indonesia.
“Karena kita diberikan kesempatan menjadi bagian dari sejarah yang akan dicatat di Indonesia sebagai pelaksana implementasi teknologi baru dalam CCUS yang nantinya akan terus kita kembangkan ke CCS,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT