Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Dirut Pertamina Soal Demo Pekerjanya: Itu Masalah Komunikasi
20 Juli 2018 14:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Pegawati PT Pertamina (Persero) yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menggelar demo, mempersoalkan sejumlah persoalan di perusahaan. Namun Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menilai, pemicu unjuk rasa adalah masalah komunikasi.
ADVERTISEMENT
“Ya itu masalah komunikasi, kita akan selalu komunikasikan. Saya juga meminta kepada seluruh jajaran untuk selalu berkomunikasi,” kata Nicke saat ditemui seusai Rapat Terbatas tentang Biodiesel di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (20/7).
Menurut dia, ada komunikasi dari manajemen tentang kebijakan perusahaan, yang tidak sampai kepada pekerja. Hal itu yang mendorong serikat pekerja Pertamina berdemo . Untuk menyelesaikan perbedaan persepsi, Nicke mengaku, sebenarnya manajemen sudah bertemu dengan serikat pekerja.
FSPPB berunjuk rasa pada Jumat (20/7) pagi di Kantor Pusat PT Pertamina (Persero). Mereka juga melanjutkan aksinya ke Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan berakhir kembali di Kantor Pusat Pertamina.
Di antara yang mereka persoalkan adalah soal rencana penjualan aset Pertamina, berbagai penugasan penyaluran BBM yang menggerus keuangan Pertamina, kebijakan soal blok migas yang habis masa kontraknya namun diprioritaskan diperpanjang ke kontraktor lama, serta akuisisi Pertagas oleh PGN.
ADVERTISEMENT
Pada bagian lain, pengunjuk rasa juga mempersoalkan pemerintah yang sering menggonta-ganti Direksi Pertamina. Bahkan dalam 3 bulan terakhir, Pertamina belum memiliki pejabat definitif Direktur Utama.
Sebelum mengakhiri aksinya dengan salat Jumat di Kantor Pusat Pertamina, Presiden FSPPB Arie Gumilar menyatakan, akan berunjuk rasa lagi dengan massa yang lebih banyak atau melakukan aksi mogok kerja.
"Ya akan mogok (kerja) atau pun aksi lebih besar atau pun cuti bersama atau pun setop operasional itu adalah opsi-opsi yang sudah kami rencanakan," ucapnya saat ditemui di depan Gedung Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (20/7).