DPR Pertanyakan Tujuan Penggabungan Pelindo, Ini Penjelasan Wamen BUMN

30 Juni 2021 13:35 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, yang akrab disapa Tiko. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, yang akrab disapa Tiko. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi VI DPR mempertanyakan tujuan penggabungan Pelindo menjadi satu BUMN pengelola pelabuhan. Sebelumnya, untuk memuluskan rencana tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir telah merombak direksi dan komisaris di empat Pelindo.
ADVERTISEMENT
Soal tujuan penggabungan atau merger Pelindo, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, BUMN pelabuhan itu harus mempunyai target untuk mencapai efisiensi dan membuka akses bagi daerah-daerah dengan kapasitas yang bisa direncanakan secara baik.
Selama beberapa tahun terakhir, Pelindo memiliki empat perusahaan yang mengelola beberapa wilayah berbeda membuat pemerintah sulit untuk merencanakan alur dan investasi yang dapat mendukung penurunan biaya logistik nasional.
"Dari sisi pelayanan masih belum standar karena banyak pelabuhan baru berkembang, sehingga harus melakukan perbaikan untuk bisa memberikan pelayanan terbaik dan menurunkan biaya pelayanan," kata pria yang akrab disapa Tiko, dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (30/6).
Suasana di Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola PT Pelindo II, saat crane membongkar muat peti kemas dari kapal-kapal kargo. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
Adapun dari kacamata persaingan global, lanjut dia, Indonesia akan kesulitan untuk bersaing dengan skala yang dimiliki sekarang karena pelabuhan yang masih terpecah empat. Kondisi itu membuat bisnis Pelindo tidak mempunyai daya tawar yang tinggi terhadap jalur pelayaran mancanagera.
ADVERTISEMENT
"Kami mengharapkan penggabungan itu bisa masuk ke top 10 global player di container port, sehingga bisa melakukan negosiasi untuk menarik trafik internasional dengan global shipping partner yang lebih kuat," ujarnya.
Rencana penggabungan akan dikerjakan secara sistematis dan korporasi agar integrasi tersebut dapat menimbulkan dampak positif bagi perekonomian nasional.
Terdapat tiga manfaat yang akan diperoleh dari penggabungan BUMN pelabuhan tersebut mulai dari meningkatkan kapasitas pelayanan, efisien penurunan biaya di berbagai fungsional perusahaan, hingga memberikan fokus yang berbeda bagi fungsi-fungsi yang ada di dalam Pelindo sekarang.
"Setelah terjadi penggabungan Pelindo, kami akan membangun empat perusahaan yang mempunyai beda fungsi, yaitu perusahaan kontainer, non-kontainer, logistik, dan marine service," tutup Tiko.