Dunia Kelaparan 2050, Jokowi Antisipasi dengan Bangun Banyak Bendungan

15 Juni 2024 11:05 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo usai meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19, di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo usai meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19, di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengatakan ada risiko kelaparan melanda dunia di tahun 2050 nanti. Untuk mengantisipasinya, Indonesia membangun banyak bendungan untuk irigasi sawah. Ancaman kelaparan global ini imbas dari kenaikan suhu bumi.
ADVERTISEMENT
"Satu tahun terakhir ini kita rasakan betul adanya gelombang panas, periode terpanas. Di India bahkan sampai 50 derajat, di Myanmar 45,8 derajat, panas sekali," ujar Jokowi dalam rapat pengendalian inflasi, Jumat (14/6).
Presiden Jokowi (kanan) bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melihat Bendungan Ameroro usai diresmikan di Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024). Foto: Jojon/ANTARA FOTO
"Tapi urusan pangan, hati-hati masalah ini. FAO mengatakan bahwa jika didiamkan seperti sekarang ini, gak ada pergerakan apa-apa, 2050 dunia akan mengalami kelaparan berat, akan mengalami kelaparan," sambungnya.
Kenaikan suhu, kata Jokowi, berimbas pada sulitnya stok air yang dimiliki para petani. Setidaknya 50 juta petani akan mengalami masalah kekurangan air.
Jokowi menyebut, di Indonesia ancaman ini disikapi dengan memperbanyak pembangunan bendungan. Termasuk juga pembangunan infrastruktur air seperti jaringan pompa.
"Kita dalam 10 tahun ini memiliki target membangun waktu 61 waduk dan bendungan. Yang sudah saya resmikan 43 bendungan," ujarnya.
ADVERTISEMENT