Ekonom: Bank BUMN Mau Bikin Paylater karena Kartu Kredit Mulai Ditinggal

5 Desember 2023 19:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Paylater. Foto: panuwat phimpha/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Paylater. Foto: panuwat phimpha/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sederet Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan meluncurkan buy now pay later (BNPL) atau PayLater di tahun ini hingga tahun depan. Bank-bank tersebut antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.
ADVERTISEMENT
Peluncuran layanan PayLater dari Bank Mandiri ditargetkan selesai Desember 2023. Sementara BTN akan meluncurkan layanan tersebut pada kuartal I 2024.
Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menilai PayLater yang diluncurkan Himbara tersebut bukan inovasi baru, melainkan bentuk lain dari kartu kredit dengan memanfaatkan layanan digital.
“PayLater bukan inovasi baru, tapi itu bentuk lain dari kartu kredit yang memanfaatkan layanan digital yang saat ini sudah berkembang sehingga bank-bank yang sudah memiliki ekosistem,” kata Piter saat ditemui di Menara BTPN, Selasa (5/12).
Menurut Piter, layanan tersebut bukan lompatan besar bagi bank BUMN tersebut, namun sekadar pengembangan produk-produk yang mereka miliki. Ia mengamati inovasi tersebut masih terbilang biasa dibandingkan inovasi yang dilakukan bank-bank digital.
Ilustrasi kartu kredit dan kartu debit yang terkena carding. Foto: wk1003mike/Shutterstock
“Untuk bank-bank besar adalah sebuah kesempatan yang tidak mungkin mereka lepas. Mereka tahu kartu kredit semakin berkurang, apalagi masyarakat Indonesia tidak cukup biasa menggunakan kartu kredit,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Bank-bank BUMN membidik layanan PayLater memiliki potensi besar karena fokus pada pinjaman berbasis layanan digital. Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mendukung penggunaan PayLater karena membantu masyarakat kebutuhan ke bawah.
“Sekarang perkembangan Buy Now Pay Later yang dilakukan perbankan itu sudah meningkat. Saya kira itu bagus, membantu mereka-mereka kelas menengah ke bawah dalam berbagai keperluan,” kata Dian dalam konferensi pers RDKB, Senin (4/12).
“Kadang-kadang bisa jadi berdampak tidak hanya konsumtif, namun juga bisa jadi produktif,” ujarnya.