Ekonom DBS Sebut Tewasnya Presiden Iran Tak Berimbas ke Ekonomi Global

21 Mei 2024 18:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karangan bunga duka cita atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi di depan Kedubes Iran untuk Indonesia di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karangan bunga duka cita atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi di depan Kedubes Iran untuk Indonesia di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Iran, Ebrahim Raisi, meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5). Saat kejadian, cuaca di sekitar lokasi jatuhnya heli Raisi sedang berkabut tebal.
ADVERTISEMENT
Chief Economist Bank DBS, Taimur Baig, mengungkapkan meninggalnya Ebrahim Raisi merupakan masalah internal negara Iran. Ia menyebut, tidak ada dampak yang signifikan terhadap kebijakan Iran di Timur Tengah maupun produksi komoditas unggulan, seperti minyak mentah.
"Saya pikir tragedi yang terjadi di Iran kemarin, itu lebih merupakan masalah internal Iran. Saya tidak melihat adanya dampak kebijakan Iran di Timur Tengah atau pada produksi minyak atau apa pun," kata Taimur Baig dalam konferensi pers di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (21/5).
Di sisi lain, Baig menilai ada kekhawatiran sejumlah pelaku pasar yang memicu terjadinya perubahan keputusan yang dilakukan Iran. Ia berharap, presiden penerus dapat membuat keputusan untuk meredam gejolak pasar.
"Namun sekali lagi, saya pikir ini lebih merupakan masalah domestik yang harus diselesaikan oleh Iran. Karena pada akhirnya, presiden dianggap sebagai penerus pemimpin tertinggi, jadi mereka harus memikirkan kembali masalah tersebut," katanya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden Jokowi berharap, peristiwa itu tidak akan mempengaruhi situasi geopolitik, utamanya ekonomi global. "Kita harapkan tidak berdampak kepada ekonomi global utamanya yang berkaitan dengan harga minyak. Karena kalau sudah harga minyak naik berdampak dari peristiwa itu, itu akan berdampak ke mana-mana ke kenaikan harga barang dan lainnya. Kita harapkan tidak ada dampak seperti itu," kata Jokowi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
Jokowi juga kembali menyampaikan bela sungkawa kepada rakyat Iran atas peristiwa itu. "Pemerintah dan masyarakat Indonesia menyatakan duka yang mendalam atas wafat, meninggalnya Presiden Raisi di kecelakaan helikopter yang ditumpangi oleh beliau," ujarnya.
Kantor berita IRNA melaporkan, penyebab jatuhnya heli adalah cuaca buruk. Saat kejadian pada Minggu (19/5) siang, cuaca di sekitar lokasi jatuhnya heli Raisi sedang berkabut tebal.
ADVERTISEMENT
Keterangan Bulan Sabit Merah Iran, heli pembawa Raisi hancur lebur. Lokasi tempat ditemukannya puing heli yang membawa Raisi tepatnya di wilayah Jolfa, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran.
Sebelum heli jatuh, Raisi meresmikan bendungan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di perbatasan kedua negara. Iran juga menyatakan Raisi mati syahid.
"Pelayan bangsa Iran, Ayatollah Ebrahim Raisi, sudah mencapai tingkat kesyahidan tertinggi saat melayani negara," ucap laporan televisi Pemerintah Iran serta kantor berita Mehr seperti dikutip dari Reuters.