Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ekspansi PT Smelting Jadi 1,3 Juta Ton, Freeport Rogoh Kocek Rp 3,7 Triliun
15 Desember 2023 13:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
PT Smelting merupakan pabrik peleburan dan pemurnian tembaga pertama di Indonesia yang dibangun PTFI bersama konsorsium Jepang Mitsubsihi, sebagai bagian dari komitmen memenuhi kewajiban Kontrak Karya tahun 1991.
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menjelaskan ekspansi kapasitas produksi PT Smelting merupakan salah satu bagian realisasi komitmen perusahaan dalam mendorong percepatan program hilirisasi produk tambang di Indonesia dan menciptakan nilai tambah ekonomi domestik.
PTFI mendanai seluruh biaya proyek ekspansi yang nilainya mencapai USD 250 juta atau setara dengan Rp 3,7 triliun. Dengan demikian, kepemilikan saham PTFI di PT Smelting juga meningkat dari 39,5 persen menjadi lebih dari 60 persen.
"Dengan penambahan kapasitas produksi di PT Smelting dan beroperasinya Smelter kedua nanti, maka PTFI akan mampu memurnikan seluruh hasil produksi tambang sebanyak 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun di dalam negeri," ucapnya melalui keterangan resmi, Jumat (15/12).
ADVERTISEMENT
Hal ini, kata Tony, juga sekaligus memenuhi mandat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI terkait pembangunan smelter.
Di sisi lain, PTFI juga tengah merampungkan pembangunan smelter kedua di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik, dengan progres konstruksi mencapai 83 persen per akhir November 2023.
"Kami optimis konstruksi fisik akan selesai di akhir Desember 2023, dan mulai tahap pre-commissioning serta commissioning pada Januari hingga Mei 2024. Operasi smelter kedua PTFI akan mencapai kapasitas penuh di akhir Desember 2024,” tutup Tony.
Smelter tersebut akan menjadi smelter tembaga dengan design single line terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton per tahun. Smelter itu juga akan memiliki fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) untuk mengolah lumpur anoda dengan kapasitas 6.000 ton per tahun.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT Smelting, Hideya Sato, menambahkan proyek ini merupakan proyek ekspansi keempat PT Smelting sejak didirikan pada tahun 1996, menjadi babak baru dalam sejarah pertumbuhan PT Smelting.
“Dengan rampungnya pembangunan konstruksi pabrik baru, kami akan beralih ke mode produksi penuh pada awal tahun depan dengan memproses rata-rata 1,3 juta metrik ton konsentrat tembaga kering per tahun dan memproduksi 342.000 metrik ton katoda tembaga,” ungkap Hideya.