Elon Musk Nilai PLTS jadi Solusi Atasi Krisis Air

20 Mei 2024 11:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Elon Musk melambaikan tangan setelah menandatangani dokumen sebelum meresmikan unit satelit Starlink di pusat kesehatan masyarakat di Denpasar, Bali, Indonesia (19/5/2024). Foto: Sonny Tumbelaka/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Elon Musk melambaikan tangan setelah menandatangani dokumen sebelum meresmikan unit satelit Starlink di pusat kesehatan masyarakat di Denpasar, Bali, Indonesia (19/5/2024). Foto: Sonny Tumbelaka/AFP
ADVERTISEMENT
Bos Tesla, Elon Musk menilai, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bisa menjadi salah satu solusi mengatasi krisis ketersediaan air global. PLTS dimanfaatkan untuk proses desalinasi air laut.
ADVERTISEMENT
Desalinasi merupakan proses pemisahan kadar garam menjadi air tawar sehingga menghasilkan air bersih yang layak dikonsumsi.
"Kita mempunyai masa depan air yang baik, dan saya pikir masa depan energi berkelanjutan yang baik juga ada di depan kita," kata Elon Musk saat sambutan dalam pembukaan World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5).
Elon Musk menilai penggunaan PLTS untuk menggerakkan teknologi desalinasi lebih murah dan efektif. Hal ini karena PLTS menghasilkan energi sebesar satu gigawatt per kilometer persegi.
"Matahari memberi tenaga hampir seluruh ekosistem bertenaga surya. Untuk setiap kilometer persegi ada daya puncak sekitar satu gigawatt yang sebanding dengan pembangkit listrik," katanya.
Sebagian panas matahari yang diperoleh dari gurun Sahara juga berpotensi menghasilkan listrik untuk seluruh wilayah Eropa. Bahkan, harga baterai untuk menyimpan energi turun 10 kali lipat dalam lima tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
"Tapi besaran kendali tenaga surya yang tersedia seringkali tidak begitu dipahami, namun perhitungannya sangat jelas. Jadi saya sangat merekomendasikan kombinasi tenaga surya dan baterai atau angin dan surya banyak memenuhi kebutuhan energi dunia," katanya.