Emil Salim Kenang 50 Tahun Mandat Pembangunan Era Soeharto

Menteri Perhubungan Kabinet Pembangunan II periode 1973-1978, Emil Salim saat di acara peluncuran Hub Space Kementerian Perhubungan, JCC Senayan, Jakarta, Jumat (29/9/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan

Menteri Perhubungan Kabinet Pembangunan II periode 1973-1978, Emil Salim, mengenang mandat pembangunan yang dititahkan oleh Presiden Soeharto 50 tahun silam.

"50 tahun lalu Pak Harto memberikan tugas menyatukan Tanah Air Indonesia melalui perhubungan," kata Emil saat di peluncuran Hub Space Kementerian Perhubungan, di JCC Senayan Jakarta, Jumat (29/9).

Mandat Soeharto itu kemudian diterjemahkan menjadi 4 tugas. Pertama adalah membangun sistem satelit domestik yang menghubungkan Jakarta sebagai ibu kota dengan seluruh penjuru Indonesia.

"Dan di mana saja kau berada, selama ada telepon kau bisa berhubungan antar-satu daerah ke daerah lain," kata Emil.

Tugas kedua yang diminta Soeharto adalah menjadikan laut sebagai faktor pemersatu Indonesia. Sejak era Soeharto itu mulai dikembangkan kapal-kapal perintis yang menjamah wilayah-wilayah terpencil di Indonesia.

"Saya bersyukur sampai sekarang kapal perintis tetap berada di Tanah Air kita," kata dia.

Ketiga adalah Soeharto ingin menjadikan udara juga sebagai faktor pemersatu bangsa. Maka dibuat juga pesawat perintis yang bisa menjangkau wilayah Papua dan NTT.

"Di mana pun kau ada lapangan sepak bola, bisa pesawat udara mendarat, pesawat perintis Merpati pasti tiba di daerah terpencil mana pun di tanah air kita," kata Emil.

Tugas keempat Soeharto adalah untuk mengembangkan pariwisata tetap menjaga karakter pribadi bangsa Indonesia. Saat itu mulai dicetuskan program Nusa Dua.

Kini 50 tahun sudah sejak Soeharto memberi mandat pembangunan sektor perhubungan di Indonesia, Emil mengatakan program pembangunan yang dicanangkan Soeharto itu telah berhasil.

"4 tugas ini 50 tahun yang lalu ditugaskan kepada kami. Saya bersyukur kelima tugas bisa tercapai," pungkasnya.