Emiten Sandiaga Uno Batal Buyback 75 Juta Saham, Ini Alasannya

16 Mei 2024 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menggelar konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada Kamis, 16 Mei 2024 di Jakarta. Foto: Ghifari/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menggelar konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada Kamis, 16 Mei 2024 di Jakarta. Foto: Ghifari/Kumparan
ADVERTISEMENT
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) sepakat untuk membatalkan rencana pembelian kembali (buyback) saham sebanyak 75 juta saham.
ADVERTISEMENT
Direktur Investasi Saratoga Investama Sedaya, Devin Irawan mengatakan, keputusan tersebut setelah melakukan diskusi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, Devin tidak menjelaskan lebih lanjut alasan dari batalnya rencana buyback saham ini.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), buyback saham Saratoga rencananya akan dilaksanakan dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 16 Mei 2024. Tadinya jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak-banyaknya 0,54 persen dari modal disetor Saratoga atau maksimum sebanyak 75 juta saham.
Ilustrasi Saratoga Investama Sedaya Foto: kumparan
Perseroan rencananya akan mengeluarkan dana sekitar Rp 150 miliar untuk melaksanakan rencana buyback saham ini. Nilai tersebut sudah termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya sehubungan dengan buyback saham. Sementara sumber dana yang digunakan untuk rencana pelaksanaan buyback saham tersebut berasal dari dana internal Perseroan.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Saratoga tetap membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham untuk tahun buku 2023. Hal ini berdasarkan keputusan RUPST yang dilaksanakan pada Kamis (16/5) di Jakarta.
Direktur Keuangan Saratoga Lany D. Wong mengatakan, arus kas dividen dan hasil divestasi Saratoga mencapai level tertinggi yaitu sebesar Rp 3,9 triliun pada akhir 2023. Dengan dukungan arus kas yang kuat tersebut, Saratoga memutuskan untuk membagikan dividen untuk tahun buku 2023.
"Pembagian dividen ini merupakan bentuk apresiasi dari perusahaan kepada para pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan terhadap Saratoga," kata Lany dalam kesempatan yang sama.