Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ENI mengakuisisi hak partisipasi PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Hak kelola yang dilepas CPI berada dalam IDD fase dua yakni di Lapangan Gendalo-Gehem. Perusahaan sebelumnya merupakan operator di proyek ini dengan mengempit 63 persen PI.
"IDD nanti keputusannya Insya Allah akhir Mei, Insya Allah sudah deal (sepakat)," ungkap Arifin saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (5/5).
ENI merupakan salah satu perusahaan eksisting di proyek laut lepas (offshore) di Selat Makassar tersebut. Nama lain yang ikut bergabung bersama CPI waktu itu adalah Tip Top, Pertamina Hulu Energi (PHE), dan para mitra Muara Bakau.
Rencana CPI pergi dari proyek IDD terdengar sejak 2020. Dengan hengkangnya perusahaan migas asal Amerika Serikat ini, persetujuan rencana pengembangan (plan of development/POD) proyek tersebut akan kembali tertunda. Konsorsium di proyek IDD baru akan melaporkan kelanjutan POD setelah ada kesepakatan soal kemitraan ini.
ADVERTISEMENT
Proyek raksasa tersebut akan memproduksi gas sebesar 884 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Proyek dengan investasi senilai USD 6,98 miliar ini ditargetkan dapat berproduksi atau on-stream di kuartal IV 2027.
Sementara proses konstruksi (engineering procurement construction/EPC) rencananya berlangsung mulai tahun 2024 hingga 2027.