Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Erick Thohir Akan Gabungkan Pelni dengan ASDP ke Pelindo
4 November 2024 13:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Kementerian BUMN memiliki rencana untuk akan menggabungkan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke dalam tubuh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo ).
ADVERTISEMENT
“Kita rencana Pelindo ini pun kita akan menggabungkan Pelni dan ASDP menjadi suatu kekuatan besar di laut, karena kita ini kan negara maritim,” kata Erick dalam Raker bersama Komisi VI DPR RI Senayan, Jakarta, Senin (4/11).
Menurut dia, sebagai negara maritim, penting untuk Indonesia menjaga sinergi kebijakan antara pelayanan pelabuhan dan pengiriman.
“Kalau kita terpotong-potong antara kebijakan daripada tentu pelabuhan, pengiriman Pelni dan ASDP itu tidak menjadi satu policy, kita akan kalah bersaing,” terangnya.
Dia kemudian menyinggung gelontoran produk impor yang masuk ke Tanah Air. Menurut dia, hal ini merupakan salah satu konsekuensi dari tidak sinerginya pelayanan pelabuhan dan pengiriman di laut.
Gelontoran produk impor ini membuat industri dalam negeri, termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tumbang.
ADVERTISEMENT
“Nah ini kita harus mulai punya keberpihakan bagaimana pelabuhan-pelabuhan kita kita tentukan untuk akses daripada impor. Karena banyak sekali sekarang import ini juga dumping import yang sehingga membunuh UMKM kita,” jelas Erick.
Sehingga, langkah untuk menggabungkan Pelni dan ASDP ke dalam tubuh Pelindo adalah solusi dari permasalahan tersebut.
Hal ini dikarenakan, sebagai negara industri, Indonesia tidak boleh kecolongan dengan banyaknya produk luar negeri yang masuk ke Tanah Air tanpa jalur yang sah dan tanpa membayar bea masuk.
“Ini kita coba konsolidasikan tidak lain kita bukan mau memprotect tetapi bagian fairness. Karena kita tidak mungkin menjadi negara yang terus didumping secara tentu produksi-produksi dalam luar negeri tanpa struktur pajak, struktur distribusi yang fairness untuk bangsa kita sendiri,” tutup Erick.
ADVERTISEMENT