Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Erick Thohir Harap Peresmian Bank Emas Lebih Cepat dari Target
11 Desember 2024 16:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir buka suara terkait bullion bank atau bank emas ditargetkan meluncur di semester I 2025. Erick mengaku siap melakukan percepatan bersama perusahaan pelat merah yang terlibat.
ADVERTISEMENT
Target bullion bank terbentuk di awal tahun 2025 diungkapkan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dia juga yang mengusulkan agar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BSI) mengambil peran strategis sebagai pengelolaannya.
Erick mengatakan, pihak Kementerian BUMN siap duduk bersama BSI dan BRI untuk merealisasikan bullion bank, sekaligus bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Antam (Persero) sebagai produsen emas di Indonesia.
"Kita harus duduk, sama BSI segala macam. Kan tadi sama, saya harap ini ada percepatan," katanya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (11/12).
Selain dengan pihak perbankan, Erick mengatakan pembahasan juga melibatkan produsen emas. Hal ini menyusul kerja sama antara PTFI dan Antam dalam hal jual beli emas.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, produksi emas PTFI yang selama ini diekspor ke luar negeri, saat ini sudah bisa dimurnikan di dalam negeri melalui smelter kedua PTFI yang berada di Gresik.
"Apalagi dengan sistem yang kemarin Freeport dan Antam sudah kerja sama, kita sudah ada cadangan emas yang cukup untuk dijadikan tabungan masyarakat yang selama ini," tuturnya.
Sebelumnya, Airlangga mengatakan pemerintah bakal meluncurkan bullion bank di 2025. Menurutnya, regulasi terkait bullion bank sudah masuk ke dalam Undang-Undang dan diharapkan dapat direalisasikan pada semester pertama tahun depan.
"Bullion bank UU-nya sudah kita masukkan. Kita berharap tahun depan semester pertama bisa direalisasikan," kata Airlangga di Hotel Raffles Jakarta, Selasa (10/12).
Airlangga juga mengusulkan BRI dan BSI mengambil peran strategis sebagai pengelola bullion bank di Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki cadangan emas yang besar. Dia bilang, PT Pegadaian memiliki stok emas sebanyak 70 ton, namun hanya dicatat sebagai tonase tanpa dimasukkan ke dalam neraca keuangan bank.
ADVERTISEMENT
“Minimal BRI, yang merupakan holding Pegadaian, juga Bank Syariah Indonesia (BSI) agar dapat menjadi tuan rumah sebagai bank bullion di Indonesia. Kita tahu bahwa emas merupakan bagian dari investasi safe haven saat krisis,” kata Airlangga dalam acara Indonesia SEZ Business Forum 2024, Senin (9/12).
Sementara itu, OJK menyebutkan pemerintah sedang menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur tentang bullion bank, bahkan sejak tahun 2023 lalu. Perpres tersebut akan disusun setelah OJK melengkapi peraturan turunan terkait UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) tentang bullion.