Esai Foto: Selamatkan Populasi Owa Jawa dan Bangun Perekonomian Warga Malabar

23 Oktober 2024 19:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Owa Jawa yang berada di habitat aslinya di Kawasan Hutan Lindung Malabar, Gunung Puntang, Bandung, Jumat (31/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Owa Jawa yang berada di habitat aslinya di Kawasan Hutan Lindung Malabar, Gunung Puntang, Bandung, Jumat (31/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Populasi owa Jawa (hylobatesmolochh) diperkirakan tinggal sekitar 2.000-4.000 ekor saja di dunia, sehingga primata ini menjadi salah satu satwa yang dilindungi dan masuk dalam daftar merah IUCN dengan status terancam punah (endangered), serta daftar Apendiks I CITES. Persebaran owa Jawa kini hanya terbatas di Pulau Jawa bagian barat, dan menjadikannya spesies owa paling langka di dunia.
Pengunjung melintasi jalur alam gunung Puntang untuk melihat populasi Owa Jawa pada Jumat (30/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung melintasi jalur alam gunung Puntang untuk melihat populasi Owa Jawa pada Jumat (30/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Koordinator Program Yayasan Owa Jawa, Muhammad Abduh menjelaskan kepada sejumlah pengunjung mengenai makanan yang dikonsumsi Owa Jawa di gunung Puntang, Bandung, Jawa Barat, Jumat (30/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Owa Jawa yang berada di habitat aslinya di Kawasan Hutan Lindung Malabar, Gunung Puntang, Bandung, Jumat (31/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pada tahun 2013 kondisi Owa Jawa di gunung Puntang sudah sulit ditemukan. Itu diakibatkan banyak perburuan liar, perusakan hutan, serta alih fungsi hutan ke perkebunan warga.
ADVERTISEMENT
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Yayasan Owa Jawa bekerja sama untuk mendukung keberlanjutan program konservasi owa Jawa di Kawasan Hutan Lindung Malabar, Gunung Puntang.
Pada awalnya program ini mendapatkan perlawanan dari masyarakat setempat. Dikarenakan masyarakat sudah tidak bisa lagi memburu hewan, menebang pohon atau mengubah area hutan untuk berkebun.
Masyarakat setempat sangat cemburu atas perlakuan program itu, karena penangkaran dan seremoni pelepasan liaran pertama Owa Jawa di gunung Puntang bisa dikatakan mewah. Ujar Abah Onil salah satu petani di daerah tersebut.
Petani dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bukit Amanah menunjukan biji kopi Arabika Priangan jenis Yellow Bourbone di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/8/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Petani dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bukit Amanah menunjukan biji kopi Arabika Priangan jenis Yellow Bourbone di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/8/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
PHE masuk pada dinamika di lapangan, masuk sebagai jembatan untuk mencari solusi terbaik pada kasus ini.
Pada saat itu PHE memberikan program pelatihan pembibitan kopi, memproduksi, pasca panen, pengemasan, penjualan dan alur bisnisnya.
ADVERTISEMENT
Keterlibatan warga untuk menjaga alam sekitar juga membuahkan hasil dengan baik. Gunung Puntang yang terkenal dengan kopi Yellow Bourbne yang kini sudah mendunia serta populasi Owa Jawa yang semakin bertambah di kawasan tersebut.
Petani dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bukit Amanah saat penjemuran biji kopi Arabika Priangan jenis Yellow Bourbone di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/8/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Petani dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bukit Amanah membawa biji kopi Arabika Priangan jenis Yellow Bourbone di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/8/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Petani dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bukit Amanah memasak biji kopi Arabika Priangan jenis Yellow Bourbone di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/8/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Saat ini program dari PHE di gunung Puntang sudah selesai. Masyarakat sudah bisa mandiri untuk menjalankan usahanya dan menjaga alamnya.
Program ini termasuk dalam program pelestarian keanekaragaman hayati yang diusung Subholding Upstream Pertamina, dan merupakan bagian dari dukungan untuk pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin 15, yaitu melindungi, memulihkan, dan mendukung penggunaan ekosistem darat berkelanjutan dan menghambat hilangnya keanekaragaman hayati.
Petani dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bukit Amanah melayani calon pembeli biji kopi Arabika Priangan jenis Yellow Bourbone di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/8/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan