Foxconn Batal Bangun Pabrik Chip Ambisi Narendra Modi di India Rp 296 T

11 Juli 2023 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita membawa payung berjalan melewati logo Foxconn di luar gedung perusahaan di Taipei, Taiwan Senin (31/10/2022). Foto: Carlos Garcia Rawlins
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita membawa payung berjalan melewati logo Foxconn di luar gedung perusahaan di Taipei, Taiwan Senin (31/10/2022). Foto: Carlos Garcia Rawlins
ADVERTISEMENT
Perusahaan perakit chip iPhone asal Taiwan, Foxconn, batal berinvestasi di India. Padahal mereka sudah membuat perusahaan patungan dengan Vedanta untuk membangun pabrik semikonduktor senilai USD 19,5 miliar atau sekitar Rp 296 triliun.
ADVERTISEMENT
Mundurnya Foxconn juga menjadi pukulan telak buat Perdana Menteri India, Narendra Modi. Alasannya, proyek ini jadi ambisi dia agar India bisa menjadi pemain besar di industri pembuatan chip. Apalagi rencananya pabrik akan dibangun di Gujarat, wilayah asal Modi.
“Foxconn telah memutuskan tidak akan melanjutkan usaha patungan dengan Vedanta,” kata Foxconn dikutip dari Reuters, Selasa (11/7).
Perdana Menteri India, Narendra Modi. Foto: AFP
Foxconn tak menjelaskan alasan mundur dari India. Perusahaan hanya mengatakan sudah setahun terakhir berkoordinasi dengan Vedanta untuk merealisasikan pabrik ini. Kini, perusahaan patungan tersebut sepenuhnya dipegang Vedanta, perusahaan milik konglomerat India di bidang logam dan minyak.
Vedanta mengatakan berkomitmen penuh menggarap proyek ini dan siap mencari mitra baru. “Kami siap mewujudkan proyek ini untuk memenuhi visi Modi,” tulis pernyataan Vedanta.
ADVERTISEMENT
Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan mundurnya Foxconn karena mereka khawatir insentif dari pemerintah India yang tak kunjung disetuujui. Apalagi pemerintahan Modi juga mengajukan beberapa pertanyaan soal perkiraan biaya proyek ini sebelum memberikan insentif.
Sebelumnya, Modi telah menjanjikan pabrik pembuatan chip menjadi proyek prioritas negara demi mendongkrak ekonomi dan mengejar era baru di sektor manufaktur elektronik India. Bergabungnya Foxconn tahun lalu juga diharapkan jadi daya tarik agar banyak investor masuk India.
“Kesepakatan yang gagal ini jelas jadi kemundurkan untuk program ‘Made in India,” kata Wakil Presiden Riset di Counterpoint, Neil Shah.
Meski begitu, Wakil Menteri Teknologi India, Rajeev Chandrasekhar, menegaskan mundurnya Foxconn dari india tidak berdampak pada rencana besar India memajukkan industri manufaktur elektronik.
ADVERTISEMENT
Nama Foxconn sendiri tak asing di Indonesia. Pemerintah tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan milik konglomerat Terry Gou ini.
Di tengah ketidakpastian investasinya ke Indonesia, mereka justru berencana akan mengucurkan investasi sekitar USD 250 juta atau sekitar Rp 3,76 triliun untuk dua proyek baru di Vietnam, termasuk produksi kendaraan listrik (EV). Investasi ini akan menjadi kontrak perakit elektronik terbesar di dunia.