Gaji PNS hingga UMP 2024 Naik, BI Pede Inflasi Tetap Terkendali di Tahun Depan

23 November 2023 15:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers Devisa Hasil Ekspor di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers Devisa Hasil Ekspor di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) menyebut kenaikan gaji PNS hingga Upah Minimum Provinsi atau UMP 2024 tak akan membuat lonjakan inflasi di tahun depan. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, laju inflasi di tahun depan akan tetap terkendali sesuai target bank sentral 2,5 plus minus 1 persen.
ADVERTISEMENT
Perry menjelaskan, kenaikan UMP 2024 akan meningkatkan pendapatan masyarakat, namun permintaan tersebut diproyeksi masih di bawah kapasitas nasional. Sehingga, laju inflasi juga diprediksi tetap stabil.
"Gaji ASN, UMP, akan mendorong permintaan, karena pendapatan masyarakat akan naik, tingkat konsumsi akan naik, tapi tingkat pertumbuhan permintaan masih di bawah kapasitas nasional, sehingga tidak terlalu ganggu pencapaian inflasi," ujar Perry di Gedung Thamrin, BI, Jakarta, Kamis (23/11).
Sementara itu, Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman mengatakan, kenaikan UMP 2024 tak berpengaruh signifikan ke inflasi. Menurutnya, kenaikan UMP sebesar 5 persen hanya mendorong kenaikan inflasi 0,04 persen.
"Kalau hanya melihat dampak UMP 2024, kalau 5 persen kenaikan, hanya 0,04 persen ke inflasi kita," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Adapun inflasi Oktober 2023 terkendali pada 2,56 persen (yoy), meskipun sedikit lebih tinggi dari level bulan sebelumnya sebesar 2,28 persen (yoy). Inflasi inti tercatat sebesar 1,91 persen (yoy), menurun dari bulan sebelumnya sebesar 2,00 persen (yoy), sebagai hasil dari konsistensi kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Inflasi kelompok volatile food tetap terjaga sebesar 5,54 persen (yoy), sejalan dengan eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam TPIP dan TPID melalui penguatan GNPIP di berbagai daerah. Inflasi kelompok administered prices tercatat 2,12 persen (yoy), sedikit meningkat dari level bulan sebelumnya sebesar 1,99 persen (yoy).
Ke depan, Bank Indonesia terus mencermati sejumlah risiko yang dapat mengganggu terkendalinya inflasi, termasuk dampak tingginya harga energi global, harga pangan domestik, dan tekanan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap imported inflation. Untuk itu, Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan mempererat sinergi dengan Pemerintah (Pusat dan Daerah) untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran 3,0 plus minus 1 persen pada 2023 dan 2,5 plus minus 1 persen pada 2024.
ADVERTISEMENT