Garuda Lebih Tepat Waktu dari Saudi Airlines di Musim Haji 2018

26 November 2018 13:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Airbus A330-300 Garuda Indonesia mendarat di Bandara Soekarno Hatta. (Foto: REUTERS / Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Airbus A330-300 Garuda Indonesia mendarat di Bandara Soekarno Hatta. (Foto: REUTERS / Beawiharta)
ADVERTISEMENT
Komisi VIII DPR RI meminta pemerintah untuk mengevaluasi penerbangan haji warga Indonesia oleh Saudi Arabian Airlines. Sebab tingkat ketepatan waktu maskapai itu tak lebih baik dari Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), ketepatan waktu berangkat Saudi Arabian Airlines pada musim haji tahun ini hanya 90,67 persen, sementara ketepatan waktu kepulangan hanya 81,7 persen.
Sedangkan ketepatan waktu berangkat Garuda Indonesia mencapai 97,87 persen, sementara ketepatan waktu kepulangan sebesar 92,2 persen. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi VIII DPR RI, M Ali Taher dalam rapat kerja.
“Jadi kalau performance Garuda lebih baik, kenapa tidak Garuda yang mengangkut itu semua. Mohon dievaluasi,” ujarnya di Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI, Jakarta, Senin (26/11).
Saudi Arabian Airlines (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Saudi Arabian Airlines (Foto: AFP)
Adapun dalam penerbangan haji tahun ini, maskapai Garuda Indonesia menurunkan 13 armada, sementara Saudi Arabian Airlines sebanyak 18 armada. Ali Taher berharap ke depan armada Garuda Indonesia diperbanyak.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Achmad Mustaqim menambahkan jika Garuda Indonesia tidak bisa menambah armada karena keterbatasan sumber daya, sebaiknya maskapai dalam negeri lain yang dilibatkan.
“Kita mempunyai jemaah haji yang banyak. Ke depannya apakah sebaiknya kita melibatkan armada maskapai lain kalau (armada Garuda Indonesia) terbatas?” beber Achmad.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti mengaku harus membicarakan ke berbagai pihak terlebih dahulu. Sebab kebijakan itu tak hanya dirumuskan oleh Kemenhub saja.