Go Green, Saatnya Beralih ke Kertas Kemasan Berkelanjutan

12 Juni 2024 19:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
APRIL Group. Foto: dok. APRIL Group
zoom-in-whitePerbesar
APRIL Group. Foto: dok. APRIL Group
Paperization atau gerakan mengganti kemasan plastik menjadi kertas tengah menjadi tren saat ini. Merujuk pada riset tren terbaru Sustainable Packaging Coalition, pasar kini dibanjiri oleh kemasan kertas.
Jenis kemasan yang umumnya terbuat dari plastik seperti kantong, bungkus permen, wadah buah, kini semakin banyak tersedia dalam alternatif yang 100 persen berbasis serat.
Kelebihannya, kayu yang merupakan material kemasan kertas, bersifat terbarukan. Tren paperization ini sejalan dengan konsumen yang semakin mendukung penggunaan produk-produk ramah lingkungan.
Survei yang dilakukan oleh Two Sides menunjukkan bahwa kertas menjadi pilihan konsumen untuk bahan kemasan berkelanjutan, karena mudah dikompos di rumah (76 persen), lebih baik untuk lingkungan (55 persen), dan mudah didaur ulang (49 persen).
Kertas kemasan terbarukan sebagai alternatif dari kemasan plastik. Foto: dok. APRIL Group
Meskipun trennya mulai meningkat, mungkin masih banyak yang belum tahu pentingnya kertas kemasan untuk mendukung gaya hidup berkelanjutan.
Berikut fakta utama mengapa kertas kemasan berkelanjutan menjadi pilihan yang relevan bagi masyarakat saat ini, dilansir dari berbagai sumber.

1. Mudah Terurai Secara Alami

Berbahan dasar dari sumber daya yang terbarukan, kemasan kertas mudah untuk diurai secara alami atau biodegradable.
Kemasan kertas dapat terurai dalam waktu yang relatif singkat, yaitu selama dua sampai enam minggu. Sifat alami kertas juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu bahan dasar untuk membuat kompos di rumah.
Sifat kemasan kertas yang biodegradable ini dapat membantu meminimalisir limbah yang dihasilkan dari kemasan yang digunakan sehari-hari.

2. Bisa Didaur Ulang sampai 25 Kali

Keunggulan lain dari kemasan kertas untuk mengurangi limbah adalah kemampuannya dipakai berulang kali. Umumnya produk kertas dapat didaur ulang sebanyak 3-5 kali. Bahkan, penelitian Pro Carton menemukan bahwa serat kertas dapat didaur ulang sampai 25 kali.
Artinya, masa penggunaan sebuah kemasan kertas sangat panjang apabila dimaksimalkan kemampuan daur ulangnya.

3. Emisi Karbon yang Lebih Kecil

Kemasan kertas sangat baik untuk lingkungan karena sifatnya yang rendah karbon. Menurut jurnal Carbohydrate Polymers, emisi karbon kertas hanya sebesar 1,5 CO2 eq/kg dibandingkan dengan plastik yang memproduksi sebesar 3-5 CO2 eq/kg.
Artinya, dengan membeli kertas kemasan, konsumen juga ikut membantu komitmen Indonesia menuju net zero emission pada tahun 2060 dan secara jangka panjang dapat berkontribusi pada penanganan perubahan iklim.

4. Mendukung Ekonomi Sirkular

Menurut Two Sides, kemampuan daur ulang kertas kemasan yang tinggi dan bahan dasarnya yang terbarukan dapat mendorong ekonomi sirkular.
Mendukung ekonomi sirkular artinya memperpanjang siklus hidup suatu produk yang ada agar dapat dipakai selama mungkin. Sirkularitas ini ternyata menjadikan industri kertas sebagai industri paling berkelanjutan di Eropa.

Perusahaan Kertas Kemasan di Indonesia

Menanggapi tren baru gaya hidup berkelanjutan, APRIL memperluas lini bisnisnya dengan diversifikasi produk baru berupa kertas kemasan berkelanjutan.
Selama ini, APRIL dikenal sebagai produsen serat, pulp, dan kertas, dengan produk flagship-nya PaperOne, yang telah dipasarkan hingga ke 110 negara.
Lewat unit bisnis barunya, PT Riau Andalan Paperboard International (RAPI) yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, memulai commissioning produksi kertas kemasan berkelanjutan (paperboard) dengan merk BoardOne dan Silverpak, per awal tahun ini.
Produksi kertas kemasan ini menggunakan bahan baku dari hutan tanaman industri yang dikelola APRIL yang lestari dan telah tersertifikasi Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC).
Pembangunan pabrik tersebut juga merupakan bagian dari komitmen APRIL Group terhadap Sustainable Growth APRIL 2030 yang menekankan pendekatan holistik terhadap diversifikasi, circularity, dan produksi yang bertanggung jawab.
“Diversifikasi produk ini memperkuat komitmen kami untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan,” kata Sihol Aritonang selaku direktur utama PT Riau Andalan Pulp and Paper yang juga merupakan unit operasional APRIL Group.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio