Harga Cabai Meroket hingga Rp 80 Ribu per Kg, Minyak Goreng Curah Rp 27 Ribu

25 Desember 2024 15:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahan pangan di Pasar Jaya Cijantung, Rabu (25/12/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bahan pangan di Pasar Jaya Cijantung, Rabu (25/12/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Harga bahan pangan di pasar tradisional terpantau meroket pada Hari Raya Natal 2024 dan jelang Tahun Baru 2025 (Nataru). Berdasarkan pantauan kumparan, sejumlah pedagang di pasar tradisional mengaku kesulitan menjual beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga sejak dua pekan terakhir. Rita misalnya, seorang pedagang sayuran di Pasar Jaya Cijantung.
ADVERTISEMENT
Rita menjelaskan, Nataru yang diiringi dengan musim hujan membuat pasokan sebagian sayuran tersendat. Akibatnya harga melambung tinggi.
“Semua sayuran naik, kecuali tauge. Ini Nataru sama hujan kan, banyak barang rusak jadi susah dapatnya, naik deh (harga),” kata Rita saat ditemui di lapak dagangannya, Rabu (25/12).
Rita menjelaskan, sebelumnya dia bisa menjual cabai rawit dengan harga Rp 35.000 per kg, kini terpaksa menjadi Rp 80.000 per kg. Begitu juga dengan bawang merah dan putih yang biasanya dijual seharga Rp 40.000 per kg, kini menjadi Rp 50.000 sampai Rp 52.000 per kg.
Senada dengan Rita, seorang pedagang sayur di Pasar Minggu, Ambar juga mengeluhkan hal yang sama. Menurut dia, musim hujan yang bersamaan dengan periode Nataru ini membuat harga sejumlah komoditas pangan terkerek.
ADVERTISEMENT
“Cabai rawit tadinya Rp 35.000 sampai Rp 40.000 (per kg) jadi Rp 80.000 (per kg), cabai merah panjang sekarang Rp 50.000 (per kg) tadinya Rp 30.000-an (per kg), udah dua mingguan,” terangnya saat ditemui di lapak dagangannya, di Pasar Minggu, Rabu (25/12).
Tidak hanya cabai dan bawang, bahan pangan berprotein seperti daging ayam dan telur juga mengalami kenaikan harga. “(Daging ayam) mau tahun baru makin naik, yang biasa Rp 45.000 jadi Rp 50.000, ini ukuran 1,3 kg, tapi dari Lebaran lalu belum turun sih,” kata Lia, pedagang di Pasar Minggu, Kamis (25/12).
Ketersediaan minyak goreng curah di Pasar Palmerah. Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
Hal serupa juga diakui oleh Nandang, seorang pedagang sembako di Pasar Minggu. Menurut dia bahan pangan berprotein seperti telur jadi komoditas yang naik sejak satu bulan yang lalu. Hal ini diiringi dengan kenaikan harga minyak goreng.
ADVERTISEMENT
“Minyak curah sekarang sekilonya Rp 27.000 padahal biasanya kita jual Rp 17.000. Kalau yang Sunco (minyak goreng kemasan) itu dua liter kan Rp 40.000 dari Rp 39.000, dikit sih, tapi pada protes. Terus telur sekarang Rp 31.000 (per kg) dari Rp 27.000,” jelas Nandang.
Tidak hanya di Pasar Minggu, seorang pedagang telur di Pasar Jaya Cijantung yang tidak berkenan disebutkan namanya juga mengaku harga telur telah naik sejak lama. Dia membanderol Rp 30.000 telur per kg dari semula Rp 27.000 hingga Rp 28.000 per kg.