Harga Cabai Rawit Merah Terus Meroket Sentuh Rp 166 Ribu di Maluku

26 Desember 2023 10:41 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, pada Rabu (8/11/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, pada Rabu (8/11/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Sehari setelah Natal 2023 dan jelang Tahun Baru 2024 atau periode Nataru, sederet bahan pangan terpantau mengalami kenaikan harga. Panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, cabai merah keriting naik pada Selasa (26/12) dibandingkan sepekan lalu 4,77 persen atau Rp 2.710 menjadi Rp 59.560 per kg.
ADVERTISEMENT
Lalu cabai rawit merah naik 4,12 persen atau Rp 3.310 jadi Rp 83.560 per kg, beras premium juga tercatat naik 0,74 persen atau Rp 110 jadi Rp 15.100 per kg, kedelai biji kering impor naik Rp 190 jadi Rp 13.430 per kg.
Bawang merah naik 1,31 persen atau Rp 450 jadi Rp 34.710 per kg, bawang putih naik 1,32 persen atau Rp 490 jadi Rp 37.490 per kg, laku daging ayam ras naik 2,9 persen atau Rp 1.010 jadi Rp 35.820 per kg, telur ayam ras juga naik Rp 470 atau 1,68 persen jadi Rp 28.430 per kg.
Kemudian gula konsumsi naik Rp 0,58 persen atau Rp 100 jadi Rp 17.350 per kg, minyak goreng kemasan sederhana naik 1,10 persen atau Rp 190 jadi Rp 17.390 per liter, minyak goreng curah naik Rp 80 atau 0,55 persen jadi Rp 14.740 per liter.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tepung terigu curah naik Rp 130 atau 1,21 persen jadi Rp 10.830 per kg, jagung tk peternak naik 2,66 persen atau Rp190 jadi Rp 7.330 per kg, dan terakhir ikan tongkol naik 2,36 persen atau Rp 770 jadi Rp 33.450 per kg.
Sementara itu harga pangan yang tercatat mengalami penurunan adalah ikan bandeng sebesar 3,63 persen jadi Rp 32.610 per kg, garam halus beryodium juga turun 0,79 persen jadi Rp 11.340 per kg, tepung terigu kemasan non curah turun 0,30 persen jadi Rp 13.360 per kg.
Ikan kembung juga turun 4,22 persen atau Rp 1.550 jadi Rp 35.140 per kg, daging sapi murni turun 0,07 persen jadi Rp 134.750 per kg, dan beras medium turun 0,23 persen jadi Rp 13.080 per kg.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, harga tertinggi cabai merah keriting terjadi di Kalimantan Utara menembus harga Rp 103.920 per kg dan terendah di Sumatera Utara Rp 40.000 per kg.
Lalu cabai rawit merah tertinggi di Maluku Utara Rp 166.490 per kg dan terendah di Kalimantan Barat Rp 56.460 per kg. Bawang merah tertinggi di Papua Rp 64.810 per kg, terendah di Nusa Tenggara Timur Rp 26.170 per kg, bawang putih tertinggi juga di Papua Rp 60.000 per kg dan terendah di Kalimantan Timur Rp 33.320 per kg.
Sementara, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut, secara nasional, harga cabai merah keriting turun menjadi Rp 63.700 per kg dibanding minggu sebelumnya yang tercatat Rp 72.800 per kg, cabai merah besar Rp 64.600 per kg sebelumnya Rp 71.900 per kg, dan cabai rawit merah Rp 89.800 per kg sebelumnya Rp 97.100 per kg. Sementara harga beberapa komoditas lainnya terpantau stabil.
ADVERTISEMENT
Komoditas tersebut antara lain tepung terigu Rp 13.200 per kg, daging ayam ras Rp 36.200 per kg, telur ayam ras Rp 29.400 per kg, dan bawang putih Rp 33.000 per kg. Selain itu, komoditas beras, khususnya beras medium secara nasional stabil dengan harga Rp 13.700 per kg dan beras premium Rp15.100 per kg.
“Stabilitas harga beras tersebut ditopang program beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) pemerintah dengan capaian realisasi distribusi mencapai lebih dari 1,1 juta ton,” kata Zulhas dalam keterangannya pada Selasa (26/12).
Di sisi lain, Zulhas juga menyebut harga minyak goreng juga terpantau stabil sepanjang 2023. Stabilitas harga ini ditopang program Domestic Market Obligation (DMO) yang mampu menjaga pasokan minyak goreng dalam negeri.
ADVERTISEMENT
“Menjelang Natal dan Tahun Baru atau dalam tiga bulan terakhir, realisasi program ini telah mendekati 100 persen dengan proporsi Minyakita terjaga 35 persen,” tambahnya.
Adapun untuk harga rata-rata nasional minyak goreng curah tercatat Rp 14.500/ per iter, MinyaKita Rp 15.100 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 20.600 per liter.
Sedangkan untuk komoditas gula pasir mengalami sedikit fluktuasi jika dibanding bulan sebelumnya sehingga menjadi Rp 17.300 per kg. Selain itu, harga komoditas bawang merah juga mengalami fluktuasi menjadi Rp 35.600 per kg.
Zulhas juga menyebut kenaikan harga bapok pada momen Nataru ini menuju kewajaran karena sebelumnya harga bawang merah berada pada level yang sangat rendah.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) lanjut Zulhas, menjamin harga barang kebutuhan pokok (bapok) stabil dan terkendali, serta inflasi sesuai target pada Nataru. "Masyarakat tidak perlu khawatir, pemerintah menjamin harga dan pasokan bapok terkendali sehingga inflasi tetap terjaga sesuai target," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Zulhas, periode nataru menjadi tonggak manis terjaganya stabilitas pasokan dan harga barang kebutuhan pokok sepanjang 2023. Pasalnya, Inflasi secara tahun kalender (berjalan) atau pada November tercatat sebesar 2,19 persen.
“Artinya terkendali dan masih dalam sasaran inflasi 2 sampai 4 persen. Sedangkan pada tahun sebelumnya tercatat sebesar 2,86 persen,” lanjutnya.
Mendag Zulhas saat di Pasar Batu Merah Ambon. Foto: Kemendag RI
Zulhas bilang, Kemendag secara periodik terus melakukan pemantauan harga dan pasokan melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP). Berdasarkan hasil pantauan 679 pasar di 503 kabupaten/kota pada Jumat, (22/12), secara umum harga bapok dibanding seminggu lalu cenderung stabil.
“Komoditas aneka cabai mulai turun sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, dan Sulawesi seiring pasokan yang berangsur meningkat,” imbuhnya.
Zulhas bilang, Kemendag telah melakukan beberapa langkah konkret dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan. Langkah tersebut yaitu pertama, dengan mengintensifkan pemantauan ketersediaan pasokan dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok pada 679 pasar di 503 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kedua, mendorong produsen minyak goreng memenuhi kewajiban DMO dengan proporsi Minyakita sebesar 40 persen. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kecukupan dan stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri pada periode Natal dan Tahun Baru. Ketiga, Kemendag bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional dan Bulog mengakselerasi pendistribusian beras SPHP dan Gerakan Pangan Murah di berbagai wilayah di Indonesia.
Keempat, Kemendag terus berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional dan Pemerintah Daerah untuk mendorong dilakukannya subsidi ongkos angkut dalam rangka distribusi barang kebutuhan pokok, khususnya komoditas bawang merah dan cabai yang saat ini panennya masih sporadis di sentra tertentu.
Untuk komoditas cabai, saat ini mengalami tren penurunan harga di berbagai pasar eceran seiring panen yang mulai berlangsung di sentra produksi.
ADVERTISEMENT
Kelima, khusus komoditas yang pemenuhannya berasal dari impor, Kemendag memastikan manajemen importasi yang tepat waktu dan tepat jumlah sesuai dengan koordinasi yang dilakukan antarkementerian dan lembaga terkait.
Keenam, Kemendag memastikan kelancaran distribusi selama arus pergerakan lalu lintas Natal dan Tahun Baru dengan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian RI guna memastikan kelancaran distribusi bapok. Selain itu, Kemendag mengintensifkan distribusi melalui program Gerai Maritim untuk wilayah Indonesia Timur.
Ketujuh, Kemendag melakukan pengawasan distribusi barang kebutuhan pokok dengan melibatkan Satuan Tugas Pangan pangan untuk mencegah upaya spekulasi/penimbunan oleh oknum pelaku usaha menjelang dan selama Natal dan Tahun Baru.
"Kata kuncinya adalah kerja sama dan kolaborasi. Dengan bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait, Pemerintah jamin harga dan pasokan bapok terkendali sehingga masyarakat dapat tersenyum," tutup Zulhas.
ADVERTISEMENT