Harga Saham Tembus Rp 10.075, BCA Pastikan Tak Akan Stock Split di 2024

24 Juli 2024 18:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA saat Laporan Keuangan Triwulan III 2019 BCA di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (28/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA saat Laporan Keuangan Triwulan III 2019 BCA di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (28/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tembus Rp 10 ribu per lembar saham sejak awal Juli 2024. Berdasarkan RTI, BBCA ditutup turun 100 poin atau 0,98 persen di level Rp 10.075 per lembar saham pada perdagangan Rabu (24/7).
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menegaskan tak ada rencana stock split alias pemecahan nilai saham tahun ini. Sementara di depan, perseroan belum menentukan rencana bisnis.
"Kami tegaskan tahun ini tidak ada stock split. Tahun depan juga belum ada kami bicarakan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB)," kata Jahja dalam keterangan resminya, Rabu (24/7).
Jahja mengatakan pada tahun 2021 BCA pernah melakukan stock split dengan rasio 1:5 saat harga saham BBCA berada pada kisaran Rp 35 ribu per lembar saham. Menurutnya, besaran harga saham Rp 10 ribu per lembar saham belum perlu dilakukan stock split.
"Saat ini masih Rp 10 ribu per lembar jadi saat ini belum diperlukan untuk lakukan stock split," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Adapun, BCA membukukan peningkatan total kredit sebesar 15,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 850 triliun di semester I 2024. Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri.
Dari sisi profitabilitas, laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 11,1 persen yoy menjadi Rp 26,9 triliun pada semester I 2024. Pertumbuhan ini ditopang ekspansi pembiayaan secara berkualitas, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.