INA Ambil Alih 2 Ruas Tol Trans Sumatera dari Hutama Karya Senilai Rp 20,5 T

13 Juli 2023 14:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan penyelesaian transaksi investasi ruas tol Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi Besar antara Hutama Karya dengan INA di Menara Danareksa, Kamis (13/7/2023).  Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan penyelesaian transaksi investasi ruas tol Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi Besar antara Hutama Karya dengan INA di Menara Danareksa, Kamis (13/7/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia Investment Authority (INA) menggelontorkan investasi Rp 20,5 triliun untuk mengakuisisi dua ruas jalan Tol Trans Sumatera, Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi Besar, dari PT Hutama Karya (Persero).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, mengatakan kedua entitas telah menyelesaikan kerja sama dalam rangka asset recycle dua ruas tol di Trans Sumatera tersebut pada 27 Juni 2023.
"Panjang semuanya 158 kilometer dengan nilai Rp 20,5 triliun. Transaksinya cukup panjang kami menerima surat dari INA pertama 21 Maret 2021. Jadi prosesnya 2 tahun lebih," ujar Budi saat Penandatanganan Penyelesaian Transaksi Investasi INA dan Hutama Karya, Kamis (13/7).
Budi menuturkan, penggunaan aset dari INA senilai Rp 20,5 triliun sebagai bagian dari utang dan ekuitas tersebut akan digunakan Hutama Karya untuk membayarkan utang perusahaan.
"Penggunaan aset dari INA ini akan kami gunakan untuk menurunkan pinjaman dengan demikian akan meningkatkan leverage perusahaan dan probabilitas," ungkap Budi.
ADVERTISEMENT
Ruas tol Medan-Binjai bagian dari Tol Trans Sumatera yang dibangun PT Hutama Karya. Foto: Wendiyanto/kumparan
Hutama Karya akan meneruskan program asset recycle di beberapa tol yang ada. Sehingga perusahaan bisa melanjutkan pembangunan Tol Trans Sumatera dengan memutar hasil pembangunan yang sudah ada.
Sementara itu, Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah, berharap proyek tersebut dapat membawa beberapa manfaat besar bagi Indonesia. Sebab pembiayaan ini bersifat ekuitas dan bukan utang.
"Kedua, membuka peluang untuk investor luar negeri dan juga dalam untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan nilai imbal balik yang sepadan dengan risiko investasi," jelas Ridha.
Ridha menyebutkan, INA juga tengah mempersiapkan beberapa transaksi tambahan di proyek jalan tol, bukan hanya di Jalan Tol Sumatera tapi juga di Trans Jawa.
"Ketiga, kami berharap ini juga dapat membantu membangun infrastruktur jalan di pulau Sumatera, sebagai pulau yang sangat penting di Indonesia dan memberikan perseden yang baik untuk investor untuk berinvestasi di jalan tol di luar Jawa," tutur Ridha.
ADVERTISEMENT