INDEF Usul Program Transmigrasi Jangan Hanya Fokus Sektor Pertanian

23 Oktober 2024 11:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Perkebunan Foto: ATTOMY/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perkebunan Foto: ATTOMY/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menjelaskan, memeratakan pertumbuhan ekonomi melalui transmigran tidak bisa hanya difokuskan pada sektor pertanian. Menurutnya, sektor perkebunan juga dapat mengoptimalkan potensi ekonomi di daerah.
ADVERTISEMENT
Tauhid juga menyebut transmigrasi dilakukan pemerintah untuk m mengurangi beban daerah yang sudah padat seperti Pulau jawa.
“Kalau untuk perkebunan itu mungkin (bisa meningkatkan) perekonomiannya, sama juga di Papua juga sama kalau untuk menanam padi saja tidak terlalu sejahtera tapi kalau misalnya ke kebun sawit dan sebagainya mungkin akan jauh lebih baik,” ungkap Tauhid kepada kumparan pada Rabu (23/10).
Ia menyebut transmigrasi dapat memberi pengaruh jika daerah tujuannya merupakan daerah yang jauh dan penduduknya masih sedikit. Ia memberi contoh beberapa wilayah seperti Papua dan Kalimantan.
Kebun kelapa sawit binaan Asian Agri. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
“Transmigrasi bisa terjadi (berpengaruh) kalau sifatnya transmigrasi antar daerah yang jauh. Tapi kalau lokal saya kira mungkin pengaruhnya ya dampaknya enggak sebesar itu,” terangnya.
Dalam catatan kumparan, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan akan mendukung program perpindahan penduduk dengan catatan hasil program transmigrasi harus berkualitas. Ia juga bilang transmigrasi dilakukan untuk percepatan pembangunan ekonomi di beberapa wilayah dapat dipercepat.
ADVERTISEMENT
Untuk para transmigran, pemerintah menyiapkan beberapa insentif seperti rumah dan lahan pertanian sebesar 2 hektare. Selain itu, para transmigran juga mendapat jaminan hidup selama satu tahun.