Inggris Krisis Pekerja Bangunan, Visa untuk Tenaga Asing Dipermudah

18 Juli 2023 10:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pekerja bangunan di sebuah proyek rumah sakit. Foto: Muhammad Hamed/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pekerja bangunan di sebuah proyek rumah sakit. Foto: Muhammad Hamed/Reuters
ADVERTISEMENT
Inggris mengalami krisis pekerja bangunan yang membuat industri konstruksi di negara itu kelimpungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah mempermudah penerbitan visa untuk pekerja sektor konstruksi, meskipun hal itu bertentangan dengan janji politik Perdana Menteri Rishi Sunak.
ADVERTISEMENT
"Inggris telah menambahkan pekerja bangunan dengan bidang keahlian tertentu di sektor konstruksi ke dalam daftar pekerjaan yang mengalami kekurangan pasokan. Hal ini memungkinkan industri konstruksi mendatangkan pekerja dari luar negeri dengan lebih mudah," tulis Reuters, dikutip Selasa (18/7).
Daftar pekerja bangunan yang makin sulit ditemukan di Inggris, mencakup tukang batu, tukang bata, tukang plafon, tukang genteng, tukang kayu, tukang kusen, dan tukang plester. Selain akan mendapat kemudahan visa, biaya pengurusannya pun akan lebih murah dan standar kriteria pekerja lebih mudah.
Kekurangan pekerja berbagai sektor dialami Inggris. Tapi kemudahan penerbitan visa juga tak bisa begitu saja dilakukan. Hal ini mengingat janji politik Partai Konservatif pimpinan Perdana Menteri Rishi Sunak, yang menyatakan akan menekan kedatangan imigran.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak (Tengah) berbincang dengan Presiden Joko Widodo pada Sabtu, 20 Mei 2023. Foto: Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Data migrasi bersih ke Inggris pada 2022 mencapai rekor tertinggi dalam sejarah yakni sebesar 606 ribu penduduk. Artinya jumlah pendatang (imigran) lebih banyak 606 ribu orang, dibandingkan penduduk yang keluar dari Inggris.
Sementara itu Kementerian Dalam Negeri mengatakan, pelonggaran visa bagi pekerja sektor konstruksi ini akan mendorong proyek infrastruktur dan menaikkan ekonomi Inggris. Karenanya Komite Penasihat Imigrasi sudah merekomendasikan sejak Maret 2023, agar tukang bangunan ditambahkan ke daftar pekerjaan yang mengalami kekurangan.
Selain pekerja bangunan, sektor konstruksi juga kekurangan pekerja perawatan (maintenance), insinyur sipil, teknisi laboratorium konstruksi, serta perawat kesehatan untuk sektor konstruksi.
Keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit), disinyalir jadi salah satu penyebab krisis pekerja di berbagai sektor. Antara lain karena warga Uni Eropa tidak lagi bebas masuk/keluar Inggris tanpa visa, termasuk untuk bekerja.
ADVERTISEMENT